Tema Pesta Kesenian Bali Tahun 2011-2015
http://www.srinadifm.com/2013/06/tema-pesta-kesenian-bali-tahun-2011-2015.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali
Pesta Kesenian Bali XXXII tahun 2012 adalah PKB yang terakhir memiliki tema pokok Menawa ke Madawa dan sub Tema Sudamala. Pesta Kesenian bali ini merupakan kegiatan kesenian yang berskala besar ( lokal, Nasional dan Internasional), sehingga tema setiap tahun berlandaskan azas kontinuitas, teks dan kontekstual. Tema pokok ( payung) Pesta Kesenian Bali tahun 2011 sampai dengan 2015 adalah Segara Giri " Menapak Jejak Kehidupan" dengan sub Tema :
PKB XXXIII tahun 2011 : Desa Kala Patra ( Adaptisi Diri Dalam Multikultur )
PKB XXXIV tahun 2012 : Paras-Paros ( Dinamika Dalam Kebersamaan )
PKB XXXV tahun 2013 : Taksu ( Membangkitkan Kreativitas dan jati diri )
PKB XXXVI tahun 2014 : Krtamase ( Keajegan Rasa Menuju Ketertiban Semesta )
PKB XXXVII tahun 2015 : Jagadita : ( Mengokohkan Kesejahteraan Masyarakat )
Tema Pesta Kesenian Bali ini merupakan masukan dan pengkajian dari berbagai komponen masyarakat, seniman, budayawan, akadenisi, Dinas Kebudayaan Kabupaten/Kota se-Bali, tim Pengawas Pesta Kesenian Bali, Komponen generasi muda yang kritis. Dari semua komponentersebut dapat dirumuskan bahwa Pesta Kesenian Bali ( PKB) sebagai kebanggaan lokal, nasional dan dunia merupakan suatu kreativitas dan representasi keunikan keunikan budaya serta keagungan peradaban.Tantangan dalam pengembangan Pesta Kesenian Bali sebagai Festival eni Internasional serta mempososikan PKB sebagai pengokoh jatidiri dan pembentukan karakter bangsa. Sementara itu, profanisasi dan instanisasi kreasi, serta ideologi pasar dan komodifikasi, partisipasi beberapa Kabupaten/Kota sudah mulai menurun, termasuk tekanan hegemoni premanisme dan konflik kepentingan, serta aneka paradoks di tengah pelaksanaan Pesta Kesenian Bali dan lain sebagainnya.
Tema-tema Pesta Kesenian bali yang sarat makna filosofis sering menimbulkan kesulitan dikalangan para seniman untuk mengapresiasikan dalam bentuk garapan seni. Kenyataan ini tentunya sebagai suatu pertanda bahwa tema-tema tersebut perlu lebih disederhanakan namun tanpa harus kehilangan maknanya. Sehingga dengan demikian adanya indikasi yang menyatakan bahwa semakin menurunnya hasil-hasil karya seni yang mampu mengekpresikan nilai-nilai satyam, siwam dan sundaram ( kebenaran, kesucian dan keindahan ) itu dapat dihindari sampai kemudian menjadi karya-karya seni yang berkwalitas, profesional dan inovatif.
Kiranya sudah tiba saatnya potensi seni Bali tidak hanya dikelola berkutat untuk kepentingan ke dalam saja, tetapi harus mampu menyikapinya melalui Pesta Kesenian Bali sebagai pesta budaya dunia ( Word Culture Forum ), dan sebagai suatu trade mark, artinya tema PKB disamping memilki makna filosofis juga konotasi kata-katanya mudah dipahami, memiliki nilau jual, dan mendorong partisipasi masyarakat dalam Pesta Kesenian bali. Sehingga tetap dirancang dalam alur visi yang merefleksikan kontinuitas kekokohan teks, dan relevansi konteks, sera keseimbangan lokalitas dan universalitas, keseimbangan budaya, agama dan sain. Sehinga misi PKB sebagai wadah pengkajian, penggalian, pelestarian pengembangan menuntut mutu penanganan yang lebih profesional dan berkelanjutan.
Tema-tema tahun ini masing-masing tidak berdiri senidiri, melainkan ada dalam satu kesatuan yang saling mendukung dalam satu payung sentral.
Dikutip dari : Baliculturegov.com
Pesta Kesenian Bali XXXII tahun 2012 adalah PKB yang terakhir memiliki tema pokok Menawa ke Madawa dan sub Tema Sudamala. Pesta Kesenian bali ini merupakan kegiatan kesenian yang berskala besar ( lokal, Nasional dan Internasional), sehingga tema setiap tahun berlandaskan azas kontinuitas, teks dan kontekstual. Tema pokok ( payung) Pesta Kesenian Bali tahun 2011 sampai dengan 2015 adalah Segara Giri " Menapak Jejak Kehidupan" dengan sub Tema :
PKB XXXIII tahun 2011 : Desa Kala Patra ( Adaptisi Diri Dalam Multikultur )
PKB XXXIV tahun 2012 : Paras-Paros ( Dinamika Dalam Kebersamaan )
PKB XXXV tahun 2013 : Taksu ( Membangkitkan Kreativitas dan jati diri )
PKB XXXVI tahun 2014 : Krtamase ( Keajegan Rasa Menuju Ketertiban Semesta )
PKB XXXVII tahun 2015 : Jagadita : ( Mengokohkan Kesejahteraan Masyarakat )
Tema Pesta Kesenian Bali ini merupakan masukan dan pengkajian dari berbagai komponen masyarakat, seniman, budayawan, akadenisi, Dinas Kebudayaan Kabupaten/Kota se-Bali, tim Pengawas Pesta Kesenian Bali, Komponen generasi muda yang kritis. Dari semua komponentersebut dapat dirumuskan bahwa Pesta Kesenian Bali ( PKB) sebagai kebanggaan lokal, nasional dan dunia merupakan suatu kreativitas dan representasi keunikan keunikan budaya serta keagungan peradaban.Tantangan dalam pengembangan Pesta Kesenian Bali sebagai Festival eni Internasional serta mempososikan PKB sebagai pengokoh jatidiri dan pembentukan karakter bangsa. Sementara itu, profanisasi dan instanisasi kreasi, serta ideologi pasar dan komodifikasi, partisipasi beberapa Kabupaten/Kota sudah mulai menurun, termasuk tekanan hegemoni premanisme dan konflik kepentingan, serta aneka paradoks di tengah pelaksanaan Pesta Kesenian Bali dan lain sebagainnya.
Tema-tema Pesta Kesenian bali yang sarat makna filosofis sering menimbulkan kesulitan dikalangan para seniman untuk mengapresiasikan dalam bentuk garapan seni. Kenyataan ini tentunya sebagai suatu pertanda bahwa tema-tema tersebut perlu lebih disederhanakan namun tanpa harus kehilangan maknanya. Sehingga dengan demikian adanya indikasi yang menyatakan bahwa semakin menurunnya hasil-hasil karya seni yang mampu mengekpresikan nilai-nilai satyam, siwam dan sundaram ( kebenaran, kesucian dan keindahan ) itu dapat dihindari sampai kemudian menjadi karya-karya seni yang berkwalitas, profesional dan inovatif.
Kiranya sudah tiba saatnya potensi seni Bali tidak hanya dikelola berkutat untuk kepentingan ke dalam saja, tetapi harus mampu menyikapinya melalui Pesta Kesenian Bali sebagai pesta budaya dunia ( Word Culture Forum ), dan sebagai suatu trade mark, artinya tema PKB disamping memilki makna filosofis juga konotasi kata-katanya mudah dipahami, memiliki nilau jual, dan mendorong partisipasi masyarakat dalam Pesta Kesenian bali. Sehingga tetap dirancang dalam alur visi yang merefleksikan kontinuitas kekokohan teks, dan relevansi konteks, sera keseimbangan lokalitas dan universalitas, keseimbangan budaya, agama dan sain. Sehinga misi PKB sebagai wadah pengkajian, penggalian, pelestarian pengembangan menuntut mutu penanganan yang lebih profesional dan berkelanjutan.
Tema-tema tahun ini masing-masing tidak berdiri senidiri, melainkan ada dalam satu kesatuan yang saling mendukung dalam satu payung sentral.
Dikutip dari : Baliculturegov.com