Korea Selatan Tertarik Limbah Sawit Sumut
http://www.srinadifm.com/2013/10/korea-selatan-tertarik-limbah-sawit.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Investor Korea Selatan tertarik dengan limbah kelapa sawit di
Sumatera Utara (Sumut) untuk diolah menjadi bahan bahan baku energi
terbarukan, yakni biomassa.
"Sebuah perusahaan Kyung Dong Corporation asal Korea Selatan sudah menyatakan ketertarikan pengolahan limbah sawit itu menjadi biomassa. Mereka melihat potensi limbah yang besar itu di Sumut," kata Kepala Dinas Perkebunan Sumut, H Aspan Sofian di Medan, Rabu.
Mengutip pernyataan Manager Biomass Departement Kyung Dong Corporation, Yoon Hyoyoung, potensi bahan baku biomassa di Sumut relatif cukup besar di tengah kebutuhan energi terbarukan.
Menurut dia, biomassa itu sudah punya pasar di Jepang sehingga bisnis tersebut sangat menjanjikan.
Kyung Dong Corporation memerlukan bahan baku sebanyak 200.000 metrik ton per tahun dan sebagian sudah diambil dari Kalimantan.
Dari Sumut sendiri, pasokan limbah masih dari kakao.
"Mudah-mudahan, tawaran investor Korsel disambut positif dengan cepat karena produksi sawit di Sumut cukup besar," katanya.
Aspan menyebutkan areal perkebunan kelapa sawit di Sumut seluas 1.118.733,26 hektare, karet 581.677,11 hektare, kelapa 112.952,42 hektare, dan kakao 79.728,54 hektare.
Limbah empat komoditas sangat potensial untuk bahan baku biomassa.
"Sebuah perusahaan Kyung Dong Corporation asal Korea Selatan sudah menyatakan ketertarikan pengolahan limbah sawit itu menjadi biomassa. Mereka melihat potensi limbah yang besar itu di Sumut," kata Kepala Dinas Perkebunan Sumut, H Aspan Sofian di Medan, Rabu.
Mengutip pernyataan Manager Biomass Departement Kyung Dong Corporation, Yoon Hyoyoung, potensi bahan baku biomassa di Sumut relatif cukup besar di tengah kebutuhan energi terbarukan.
Menurut dia, biomassa itu sudah punya pasar di Jepang sehingga bisnis tersebut sangat menjanjikan.
Kyung Dong Corporation memerlukan bahan baku sebanyak 200.000 metrik ton per tahun dan sebagian sudah diambil dari Kalimantan.
Dari Sumut sendiri, pasokan limbah masih dari kakao.
"Mudah-mudahan, tawaran investor Korsel disambut positif dengan cepat karena produksi sawit di Sumut cukup besar," katanya.
Aspan menyebutkan areal perkebunan kelapa sawit di Sumut seluas 1.118.733,26 hektare, karet 581.677,11 hektare, kelapa 112.952,42 hektare, dan kakao 79.728,54 hektare.
Limbah empat komoditas sangat potensial untuk bahan baku biomassa.
Sumber : wartaekonomi.co.id