Pembukaan “The International Festival of Balinese Language” : Wagub Sudikerta Imbau Masyarakat Lebih Peduli Kelestarian Budaya Bali
http://www.srinadifm.com/2013/11/pembukaan-international-festival-of.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Bahasa
Bali sebagai bahasa ibu bagi masyarakat Bali, saat ini mulai dilupakan
oleh para generasi muda Bali dan bahkan banyak dari kalangan generasi
muda yang tidak bisa sama sekali menggunakan bahasa Bali. Hal yang
menggugah Nyoman Gunarsa selaku pemilik Museum Gunarsa mengadakan
kegiatan “The International Festival of Balinese Language” di Museum Gunarsa, Jumat (8/11).
Menurut
Gunarsa, kegiatan yang bertemakan “Pemulihan bahasa aksara dan sastra
bali sebagai mahkota wisata budaya bali”, bertujuan menyadarkan kembali
masyarakat Bali akan bahasa ibu yakni Bahasa Bali sebagai salah satu
budaya yang patut untuk dilestarikan. Oleh karena itu diharapkan
masyarakat Bali untuk lebih sering menggunakan bahasa Bali dalam
kehidupan sehari-hari sehingga secara tidak langsung budaya Bahasa Bali
tersebut dapat kita lestarikan. Gunarsa juga menambahkan bahwa kegiatan
ini tidak hanya diikuti oleh masyarakat bali saja namun juga dari manca
negara yang dimana sesungguhnya mereka juga mencintai budaya bali
tersebut.
Wakil
Menteri Bidang Kebudayaan Kementerian Pendidkan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Prof. Windu Nuryanti yang juga turut hadir dalam acara
pembukaan tersebut menyatakan, Bahasa Bali tdak saja merupakan bahasa
yang terkaya akan sastra namun juga mengungkapkan kekayaan visual dari
sisi bahasa, aksara dan seni rupa, oleh karena itu merupakaan kebanggaan
kita untuk mampu menguasai bahasa bali karena ini akan menyebabkan
kekuatan budaya bali untuk dapat selalu berkembang.
Sementara
itu Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta Yang hadir mewakili Gubernur
Bali berksempatan membuka kegiatan tersebut. Dalam sambutannya wagun menyambut
positif terhadap upaya Gunarsa dalam melestarikan bahasa Bali, “Saya
menyambut baik kegiatan ini, yang sejalan dengan komitmen Pemerintah
Provinsi Bali dalam program pelestarian dan pengembangan Bahasa dan
Sastra Bali selain itu ini merupakan media komunikasi antar kaum
intelektual ahli bahasa dalam merumuskan langkah-langkah penting dalam
pengembangan dan pelestarian Bahasa Bali”, jelas Sudikerta.
“Kekayaan
berupa bahasa dan sastra tersebut merupakan potensi yang membuat Bali
selama ini sangat terkenal seantero dunia oleh karena itu menjadi
kewajiban semua komponen masyarakat untuk meningkatkan kepedulian
terhadap pelestarian kebudayaan daerah termasuk bahasa dan sastra Bali
tersebut,” imbuhnya. Sudikerta berharap masyarakat bisa lebih peduli
terhadap pelestarian budaya tersebut.
Kegiatan
International Festival of Balinese Language yang akan berlangsung dari
tanggal 8 November sampai dengan 30 November mendatang.
Dikutip dari : metrobali.com