Melihat Gua di Aceh yang Baru Ditemukan, Jadi Petunjuk Tsunami Kuno
http://www.srinadifm.com/2013/12/melihat-gua-di-aceh-yang-baru-ditemukan.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Satu gua baru saja ditemukan para ilmuwan gabungan di dunia di dekat
Banda Aceh, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Gua itu berisi petunjuk
tentang riwayat tsunami besar di Samudra Hindia dalam ribuan tahun
terakhir. Ini penampakan gua itu!
1. Diungkapkan di American Geophysical Union
Dr
Jessica Pilarczyk adalah yang mengungkapkan temuan gua ini dalam
American Geophysical Union, pertemuan tahunan ilmuwan geologi di San
Fransisco pada Desember 2013 ini. Ia termasuk sebagai anggota tim
peneliti yang dipimpin Profesor Charles Rubin dari Earth Observatory
Singapore, institut di Universitas Teknologi Nanyang yang meneliti
sejarah pulau terbesar Indonesia ini.Gua ini tepatnya terletak di Lhonga Leupung, Aceh.
2. Teliti Lapisan Pasir
Gua itu mengandung pasir yang
tersapu akibat gelombang dalam ribuan tahun terakhir. Studi ini
dilakukan dengan mempelajari sedimen di gua tersebut yang mudah dilihat
dari lapisan kotoran kelelawar.
Ada sekitar 7 ribu lapisan deposit sampai 3.000 tahun lalu tetap terjaga hingga kini. Saat ini penelitian masih terus berlangsung namun menurut para peneliti mereka sudah dapat melihat petunjuk terjadinya antara 7 sampai 10 tsunami. Geometri gua itu menunjukkan tsunami terjadi akibat gempa dengan kekuatan 8 skala Richter atau lebih.
Ada sekitar 7 ribu lapisan deposit sampai 3.000 tahun lalu tetap terjaga hingga kini. Saat ini penelitian masih terus berlangsung namun menurut para peneliti mereka sudah dapat melihat petunjuk terjadinya antara 7 sampai 10 tsunami. Geometri gua itu menunjukkan tsunami terjadi akibat gempa dengan kekuatan 8 skala Richter atau lebih.
3. Tergenang Saat Tsunami 2004
"Tsunami tahun 2004 menggenangi gua itu sepenuhnya," kata pemimpin riset Profesor Charles Rubin.
Tsunami yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 akibat gempa dengan kekuatan 9,2 skala Richter. Namun para ilmuwan memperkirakan tsunami 2004 kemungkinan baru akan terjadi lagi paling tidak 500 tahun lagi.
Saat ini, gua penuh dengan pasir dan kotoran kelelawar karena gelombang baru akan menyapu deposit yang ada sebelumnya.
"Pasir akibat gelombang tsunami terpisah akibat lapisan kotoran kelelawar," imbuh Dr Jessica Pilarczyk, anggota tim.
"Kelelawar sangat terganggu jika ada orang. Dari sisi geologi, gua ini memiliki lapisan yang paling mengagumkan," katanya kepada BBC News.
Tsunami yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 akibat gempa dengan kekuatan 9,2 skala Richter. Namun para ilmuwan memperkirakan tsunami 2004 kemungkinan baru akan terjadi lagi paling tidak 500 tahun lagi.
Saat ini, gua penuh dengan pasir dan kotoran kelelawar karena gelombang baru akan menyapu deposit yang ada sebelumnya.
"Pasir akibat gelombang tsunami terpisah akibat lapisan kotoran kelelawar," imbuh Dr Jessica Pilarczyk, anggota tim.
"Kelelawar sangat terganggu jika ada orang. Dari sisi geologi, gua ini memiliki lapisan yang paling mengagumkan," katanya kepada BBC News.
4. Diteliti Ilmuwan Multi Universitas di Dunia
Penelitian
ini diteliti oleh tim peneliti gabungan di dunia. Dari Indonesia, ada
Universitas Syiah Kuala-Aceh, kemudian ada National University of
Singapore, University of Pennsylvania, British Geological Survey, James
Cook University dan Earth Observatory of Singapore and Division of Earth
Sciences at Nanyang Technological University.
"Dengan penelitian tentang tipe tsunami yang terjadi di masa lalu, mungkin kita bisa merencanakan mitigasi bila ke depannya terjadi tsunami," kata Kepala Departemen Fisika dan Geofisika di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Nazli Ismail.
"Dengan penelitian tentang tipe tsunami yang terjadi di masa lalu, mungkin kita bisa merencanakan mitigasi bila ke depannya terjadi tsunami," kata Kepala Departemen Fisika dan Geofisika di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Nazli Ismail.
Dikutip dari : Detik.com