Apa Sih Tantangan Ice Bucket Challenge itu???
http://www.srinadifm.com/2014/08/apa-sih-tantangan-ice-bucket-challenge.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Dalam beberapa pekan terakhir ini, dunia seakan sedang heboh dengan
sebuah tren unik bernama Ice Bucket Challenge. Secara bahasa Indonesia,
aksi itu bernama tantangan siram es dan kini sedang menjadi pembicaraan
dunia.
Tak hanya generasi muda yang menjadi heboh dengan Ice Bucket Challenge, tetapi sampai orang terkaya di dunia Bill Gates dan Mark Zuckerberg pun
menjadi 'korban' dalam tantangan tersebut. Namun rupanya Ice Bucket
Challenge berkembang menjadi jauh lebih heboh sampai menantang Barack Obama.
Tentu tidak semua dari kamu mengenali dan tahu apa sih maksud dari
tantangan siram ember penuh es ini. Nah, daripada kamu bingung, lebih
baik kamu mencari tahu dan siapa tahu nantinya kamu bakal bisa menjadi
'aktivis' dari Ice Bucket Challenge ini!
Ice Bucket Challenge Adalah...
Tantangan Ice Bucket Challenge alias menyiram badan
dengan es ini digagas oleh sebuah yayasan di Amerika Serikat. Yayasan
ini memang mengumpulkan dana untuk melakukan penelitian ALS (Amyotropic
Lateral Sklerosis) atau penyakit syaraf degeneratif.
Para penderita ALS rupanya bakal mengalami lemahnya fungsi otak, kesulitan berbicara, kesulitan menelan hingga sulit bernafas. Sehingga Ice Bucket Challenge pada awalnya untuk meningkatkan tingkat kepedulian publik pada mereka penderita ALS atau disebut dengan penyakit Lou Gehrig.
Para penderita ALS rupanya bakal mengalami lemahnya fungsi otak, kesulitan berbicara, kesulitan menelan hingga sulit bernafas. Sehingga Ice Bucket Challenge pada awalnya untuk meningkatkan tingkat kepedulian publik pada mereka penderita ALS atau disebut dengan penyakit Lou Gehrig.
Aksi ini bahkan menjadi sebuah video viral populer di jejaring sosial
dan fenomena budaya pop saat musim panas 2014, yang banyak dilakukan
publik di Amerika Serikat. Untuk melakukannya pun mudah, tinggal
membiarkan seember penuh air es/es batu disiramkan di kepalamu.
Apa yang membuat aksi Ice Bucket Challenge bisa menjadi sebuah fenomena
pop di Amerika Serikat dan dunia adalah karena aksi ini lebih dari
sekedar tantangan biasa. Seperti yang sudah disebutkan tadi, tantangan
siram es ini dilakukan untuk membuat semua orang sadar akan penderita
ALS.
Ada tiga aturan dalam melakukan tantangan Ice Bucket Challenge. Pertama, jika kamu menjadi orang yang ditantang, maka kamu harus menjawab dan melakukan tantangan itu dengan batas waktu 24 jam. Kedua, jika kamu tak sanggup menahan dingin akibat guyuran air berisi es batu, kamu wajib melakukan donasi ke yayasan ALS.
Di mana dalam satu satu versi ada aturan kamu harus membayar USD 10 (Rp116 ribuan) jika bersedia diguyur es atau menyumbang minimal USD 100 (Rp 1,1 juta) jika menolaknya. Dan aturan yang ketiga dari Ice Bucket Challenge adalah kamu harus merekam aksimu diguyur es ke sebuah video dan diposting secara online sembari menantang tiga orang lainnya.
Ada tiga aturan dalam melakukan tantangan Ice Bucket Challenge. Pertama, jika kamu menjadi orang yang ditantang, maka kamu harus menjawab dan melakukan tantangan itu dengan batas waktu 24 jam. Kedua, jika kamu tak sanggup menahan dingin akibat guyuran air berisi es batu, kamu wajib melakukan donasi ke yayasan ALS.
Di mana dalam satu satu versi ada aturan kamu harus membayar USD 10 (Rp116 ribuan) jika bersedia diguyur es atau menyumbang minimal USD 100 (Rp 1,1 juta) jika menolaknya. Dan aturan yang ketiga dari Ice Bucket Challenge adalah kamu harus merekam aksimu diguyur es ke sebuah video dan diposting secara online sembari menantang tiga orang lainnya.
Asal Mula Tren Siram Es
Sejatinya tren siram air es ke tubuh demi mengumpulkan
dana kemanusiaan tidak ada yang tahu secara pasti. Hanya saja selama
musim dingin tahun lalu, sebuah tantangan yang tidak diketahui asalnya
bernama Tantangan Cold Water menjadi begitu populer di jejaring sosial
daerah-daerah di Amerika Utara.
Tantangan itu biasanya mewajibkan beberapa orang untuk melompat ke dalam air dingin demi mengumpulkan uang untuk penelitian kanker. Namun sempat dikritik berbahaya lantaran melakukannya saat musim dingin. Lalu sebuah tantangan serupa pernah dilakukan pada akhir April 2014 lalu.
Bahkan awal Juli silam di Selandia Baru juga muncul tantangan serupa demi mengumpulkan dana atas nama Masyarakat Peduli Kanker untuk membantu pasien dan keluarga korban. Jadi intinya, Tantangan Ice Bucket ini merupakan bentuk spontan saja dan modifikasi dari tantangan air dingin sebelumnya.
Tantangan itu biasanya mewajibkan beberapa orang untuk melompat ke dalam air dingin demi mengumpulkan uang untuk penelitian kanker. Namun sempat dikritik berbahaya lantaran melakukannya saat musim dingin. Lalu sebuah tantangan serupa pernah dilakukan pada akhir April 2014 lalu.
Bahkan awal Juli silam di Selandia Baru juga muncul tantangan serupa demi mengumpulkan dana atas nama Masyarakat Peduli Kanker untuk membantu pasien dan keluarga korban. Jadi intinya, Tantangan Ice Bucket ini merupakan bentuk spontan saja dan modifikasi dari tantangan air dingin sebelumnya.
Di Amerika Serikat sendiri tantangan Ice Bucket ini berawal pada akhir
Juni 2014 saat sebuah program TV channel Golf pagi hari menampilkan
fenomena ini. Mereka melakukan tantangan siram es ini secara live. Tidak
lama, pada 15 Juli silam pemain golf bernama Chris Kennedy melakukan
tantangan siram es dan menantang sepupunya, Jeanette Senerchia di
Pelham, New York.
Suami Jeanette, Anthony rupanya menderita ALS selama 11 tahun lamanya. Sehari setelahnya, Jeanette melakukan aksi siram es yang disyuting oleh anaknya. Rupanya salah satu teman Facebook Jeanette, Pat Quinn yang berusia 21 tahun di Yonkers adalah seorang penderita ALS.
Setelah itu Quinn melakukan dan mengajak teman-teman serta keluarganya melakukan aksi siram es itu. Hingga akhirnya menjadi sebuah fenomena pop yang akhirnya bertujuan mengumpulkan dana untuk para penderita ALS.
Suami Jeanette, Anthony rupanya menderita ALS selama 11 tahun lamanya. Sehari setelahnya, Jeanette melakukan aksi siram es yang disyuting oleh anaknya. Rupanya salah satu teman Facebook Jeanette, Pat Quinn yang berusia 21 tahun di Yonkers adalah seorang penderita ALS.
Setelah itu Quinn melakukan dan mengajak teman-teman serta keluarganya melakukan aksi siram es itu. Hingga akhirnya menjadi sebuah fenomena pop yang akhirnya bertujuan mengumpulkan dana untuk para penderita ALS.
Dengan popularitas yang sangat tinggi, tantangan Ice Bucket ini menjadi
sebuah fenomena budaya pop yang sangat hits. Tak hanya publik Amerika
Serikat, kini bahkan orang-orang di berbagai negara dengan latar
belakang profesi ikut ambil bagian dan rela diguyur es atau memilih
melakukan sumbangan untuk penderita ALS.
Hingga akhirnya Senin (18/8) kemarin, Yayasan ALS melaporkan bahwa mereka menerima USD 15,6 juta (Rp 182 miliar) selama periode akhir Juli sampai minggu ketiga di bulan Agustus tahun ini. Bandingkan dengan periode sama di tahun 2013 lalu, di mana Yayasan ALS 'hanya' menerima USD 1,8 juta (Rp 21 miliar).
Donasi yang sangat tinggi ini rupanya didapatkan dari para penyumbang lama dan sekitar 307.598 penyumbang baru. Nah, jadi bukan sekedar disiram es kan? Apakah kamu bersedia menerima tantangan Ice Bucket ini?
Hingga akhirnya Senin (18/8) kemarin, Yayasan ALS melaporkan bahwa mereka menerima USD 15,6 juta (Rp 182 miliar) selama periode akhir Juli sampai minggu ketiga di bulan Agustus tahun ini. Bandingkan dengan periode sama di tahun 2013 lalu, di mana Yayasan ALS 'hanya' menerima USD 1,8 juta (Rp 21 miliar).
Donasi yang sangat tinggi ini rupanya didapatkan dari para penyumbang lama dan sekitar 307.598 penyumbang baru. Nah, jadi bukan sekedar disiram es kan? Apakah kamu bersedia menerima tantangan Ice Bucket ini?
Dikutip dari : Kapanlagi.com