Air Bersih di Gerokgak Seharga Rp 5.000 Per Dirigen
http://www.srinadifm.com/2014/09/air-bersih-di-gerokgak-seharga-rp-5000.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Sejumlah warga antre di sumber air Pura Taman, Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali, Rabu (24/09/2014).
Ada juga yang bertugas memindahkan dirigen yang telah terisi air tadi ke dalam mobil angkutan umum yang terparkir di depannya. Beberapa pengendara motor juga tampak hilir mudik sambil membawa sejumlah dirigen.
Mereka mengisi sendiri dirigen kosong yang dibawanya di kran-kran air yang terpasang dan membawanya pergi setelah terisi air.
Satu di antara pengendara motor tersebut Wayan Astawa (42), warga Desa Patas, Kecamatan Gerokgak ini sedang meletakkan dirigen berisi penuh air ke atas sepeda motornya.
Menurutnya, air-air itu akan dibawa ke desanya yang berada di Barat desa Sanggalangit untuk di jual kepada warga. Setiap satu dirigen air dari sumber mata air yang dikelola Desa Adat Sanggalangit itu dibelinya seharga Rp 1.000 per dirigen. Kemudian dijualnya ke warga di desanya Rp 5.000 per dirigen.
“Sudah ada pelanggan di desa. Habis ini keliling mengantar. Kalau sudah habis ke sini lagi ngisi. Pelanggannya dari daerah atas atau dekat pantai. Kalau di sana airnya asin dari laut kalau dikonsumsi kan tidak enak,” kata Astawa.
Ada juga yang bertugas memindahkan dirigen yang telah terisi air tadi ke dalam mobil angkutan umum yang terparkir di depannya. Beberapa pengendara motor juga tampak hilir mudik sambil membawa sejumlah dirigen.
Mereka mengisi sendiri dirigen kosong yang dibawanya di kran-kran air yang terpasang dan membawanya pergi setelah terisi air.
Satu di antara pengendara motor tersebut Wayan Astawa (42), warga Desa Patas, Kecamatan Gerokgak ini sedang meletakkan dirigen berisi penuh air ke atas sepeda motornya.
Menurutnya, air-air itu akan dibawa ke desanya yang berada di Barat desa Sanggalangit untuk di jual kepada warga. Setiap satu dirigen air dari sumber mata air yang dikelola Desa Adat Sanggalangit itu dibelinya seharga Rp 1.000 per dirigen. Kemudian dijualnya ke warga di desanya Rp 5.000 per dirigen.
“Sudah ada pelanggan di desa. Habis ini keliling mengantar. Kalau sudah habis ke sini lagi ngisi. Pelanggannya dari daerah atas atau dekat pantai. Kalau di sana airnya asin dari laut kalau dikonsumsi kan tidak enak,” kata Astawa.
Source : halocities.com