Gencatan Senjata Berlangsung di Gaza, Anak-anak Kembali Sekolah
http://www.srinadifm.com/2014/09/gencatan-senjata-berlangsung-di-gaza.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Setelah
lebih dari 50 hari dikepung serangan udara militer Israel, lebih dari
500 ribu anak-anak di Gaza, Palestina, bisa memulai aktivitas sekolah
mereka pada Minggu kemarin.
Di hari pertama bersekolah, mereka diberi perhatian khusus dan konseling psikologis, sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.
Dikutip dari stasiun berita Al Jazeera, Senin 15 September
2014, hari pertama sekolah sempat tertunda, karena lebih dari 250
sekolah di Gaza mengalami kerusakan parah, akibat diserang militer
Israel. Sedangkan 90 fasilitas pendidikan milik PBB, masih digunakan
sebagai tempat penampungan bagi 10 ribu warga Palestina yang mengungsi.
Menurut Kepala PBB untuk penanganan pengunsi di Palestina, UNRWA,
Pierre Krähenbühl, total terdapat 64 ribu pengungsi yang masih menempati
20 sekolah di Gaza.
"Prioritas utama kami saat ini memastikan, setelah melalui dukungan
psikososial, termasuk penggunaan teater untuk teknik pengembangan. Para
siswa ini dapat kembali belajar sesuai dengan kurikulum biasa," ujar
Krähenbühl.
Dia menambahkan, UNRWA telah mengerahkan lebih dari 200 konselor yang akan mendampingi 240 ribu siswa di sekolah mereka.
Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan Gaza, Zeyad Thabet,
mengatakan total ada 26 sekolah di wilayah mereka yang dihancurkan.
Selain itu, 232 sekolah lainnya hancur selama perang antara kelompok
militan Hamas dan Israel berlangsung.
Kementerian Pendidikan Palestina bersama badan nasional dan
internasional turut serta memberikan dukungan psikososial kepada 500
ribu siswa di sekolah umum di Gaza.
Di kota Shejaia, sebuah pemukiman Gaza, sekolah justru kehilangan murid-murid, staf, dan fasilitas mereka akibat perang.
Pejabat kesehatan Gaza mengklaim, akibat Operasi Perlindungan
Perbatasan yang dilancarkan Israel, total lebih dari 2.100 orang tewas.
Sebagian besar dari mereka adalah warga sipil dan 500 orang di antaranya
anak-anak.
Organisasi pemantau Hak Asasi Manusia (HRW) pada Kamis kemarin,
merilis laporan bahwa Israel melakukan kejahatan perang dengan menyerang
tiga sekolah milik UNRWA. Selain itu, mereka juga membunuh 45 warga
Palestina, termasuk 17 anak-anak di dalam fasilitas itu, atau di sekitar
sekolah.
Mendengar laporan itu, Pemerintah Israel dan juru bicara militer
enggan memberikan komentar. Selain anak-anak di Gaza, murid-murid di
Israel juga akan menerima dukungan psikososial
Source : viva.co.id