Koin Logam Ditemukan Gunung Padang
http://www.srinadifm.com/2014/09/koin-logam-ditemukan-gunung-padang.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Sebuah benda unik yang diduga artefak kembali ditemukan di situs
Gunung Padang, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur,
Senin (15/9/2014). Benda unik yang ditemukan itu berupa logam yang
bentuknya menyerupai koin.
Juru Pelihara Gunung Padang dari Balai
Pelestarian Cagar Budaya Serang, Nanang, mengatakan benda itu ditemukan
di sekitar parit di teras lima. Parit itu merupakan tempat pembuangan
air dari hasil pengeboran yang dilakukan Tim Nasional (Timnas) Peneliti
Situs Megalitikum Gunung Padang di teras lima.
"Saya temukan
sekitar jam 16.00 ketika kegiatan penelitian masih dilakukan. Waktu itu
saya keliling di sekitar lokasi penggalian dan melihat benda bulat warna
biru yang sudah berkarat di parit itu. Lalu saya ambil saja dan
ternyata logam yang berbentuk koin," kata Nanang kepada Tribun melalui
sambungan telepon, Senin (15/9/2014).
Nanang mengatakan ukuran
logam berbentuk koin itu sangat kecil menyerupai uang Rp 25. Di kedua
sisi logam tersebut terdapat huruf atau aksara timbul. Namun belum bisa
dipastikan aksara yang timbul itu merupakan huruf dari suku, bangsa, dan
negara tertentu di zaman tertentu.
"Entah Sunda kuno atau Arab.
Saya belum bisa berkomentar banyak karena begitu ditemukan langsung saya
simpan dan diberikan kepada tim peneliti untuk mengkajinya. Kemungkinan
bahan logam itu dari tembaga," kata Nanang.
Sebelumnya Nanang
juga menemukan batuan yang sudah terpahat di lokasi eskavasi di teras
lima bagian luar. Diduga batuan yang sudah terpahat itu artefak yang
terpendam di situs Gunung Padang. Artefak yang menyerupai senjata Kujang
itu diduga peninggalan budaya masyarakat di sekitar situs Gunung
Padang. Menurut Wakil Ketua Timnas Bidang Geologi, Danny Hilman, artefak
itu masuk periode megalitik. Manusia yang hidup di zaman megalitik
sudah bisa membentuk dan mampu menghaluskan batu.
"Itu merupakan
bukti penting bahwa yang membangun situs Gunung Padang sudah mengenal
teknologi untuk merombak batuan karena yang terjadi itu tidak semuanya
alamiah," kata Danny di situs Gunung Padang, Desa Karyamukti, Kecamatan
Campaka, Kabupaten Cianjur, Minggu (14/9).
Danny belum bisa
memastikan fungsi dari artefak yang menyerupai Kujang tersebut.
Menurutnya, banyak ahli yang memiliki opini dan pemahaman yang berbeda
dengan batu yang komposisinya andesit berpori dan memiliki daya magnetik
itu.
Source : tribunnews.com