Di KTT ASEAN, RI akan Kampanyekan Waspada Ebola
http://www.srinadifm.com/2014/11/di-ktt-asean-ri-akan-kampanyekan.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali -
Presiden Joko Widodo akan memulai
lawatan internasional perdana mulai pekan depan. Salah satu forum
internasional yang akan dihadiri yakni KTT ASEAN yang digelar di Nay Pi
Taw, Myanmar pada 12-13 November 2014.
Menurut Direktur Jenderal Kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri, I
Gusti Agung Wesaka Puja, yang ditemui media hari Rabu, 5 November 2014,
di Pejambon, Jakarta Pusat, kendati KTT hanya berlangsung selama dua
hari, namun Jokowi akan dihadapkan dengan sembilan pertemuan tingkat
tinggi.
"Ada lima KTT di hari pertama dan empat KTT di hari kedua. Secara
total KTT yang akan dihadiri oleh Presiden Jokowi yakni KTT ke-25 ASEAN,
KTT ASEAN-India, KTT ASEAN-Jepang, KTT ASEAN-PBB, KTT ASEAN-Australia,
KTT ASEAN-Amerika Serikat, KTT ASEAN-Asia Timur, KTT ASEAN-China, dan
KTT ASEAN-plus 3," papar Puja.
Dalam forum ini, lanjut Puja, RI akan menyampaikan prakarsa dokumen
mengenai Ebola di KTT ASEAN-Asia Timur. Alasannya, menurut Puja, karena
Ebola kini telah menjadi isu kesehatan yang menjadi kekhawatiran
dunia.
"Ini merupakan isu penting yang harus dihadapi oleh negara-negara
di kawasan ASEAN, Asia Timur dan mitranya. Terlebih, isu kesehatan
menjadi salah satu dalam enam prioritas KTT Asia Timur," kata dia.
Sementara, imbuh Puja, inisiatif ini telah dilontarkan oleh mantan
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam pertemuan tingkat Menteri
ASEAN pada Agustus lalu di Myanmar.
"Saat itu, Menlu sudah mengangkat isu ini dan memperingatkan betapa
pentingnya untuk memperhatikan isu-isu yang mengancam dunia dan
pencegahan penyebaran Ebola. Indonesia ingin menggalang dukungan untuk
mengatasi penyakit mematikan itu," kata dia.
Agar selaras dengan kebijakan di dalam negeri, lanjut Puja, Kemenlu
telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dalam penanganan isu
ini.
Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 31 Oktober 2-14 mencatat
sudah ada 13.567 orang yang terjangkit Ebola. Sebanyak 4.951 di
antaranya dinyatakan tewas. Kebanyakan pasien berada di tiga negara di
kawasan Afrika Barat yakni Liberia, Guinea dan Sierra Leone.
Indonesia juga akan menggunakan forum KTT ASEAN untuk membawa
agenda yang menjadi kepentingan nasional, di antaranya isu maritim,
sengketa di Laut China Selatan, pembangunan Komunitas ASEAN dan paska
Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.
Terkait komunitas ASEAN yang akan diluncurkan pada Desember 2015,
para pemimpin negara dijadwalkan akan membuat master plan komunikasi
ASEAN.
"Tujuannya agar master plan ini bisa diterapkan dalam membuat
strategi yang efektif untuk menyosialisasikan masyarakat dan komunitas
ASEAN. Kami berharap, semua negara anggota ASEAN akan memanfaatkan
master plan itu secara strategis," ujar dia.