Wartawan Papua Dikeroyok Saat Liput Perkelahian Warga
http://www.srinadifm.com/2014/11/wartawan-papua-dikeroyok-saat-liput.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Tindak kekerasan terhadap wartawan saat melakukan peliputan kembali terjadi di Papua. Melky, wartawan Harian Papua
Timika, dikeroyok belasan orang saat meliput perkelahian dua kelompok
warga di Jalan Budi Utomo, Timika, Jumat (21/11/2014) dini hari.
Informasi yang dihimpun Kompas.com di Timika, kejadian berlangsung
sekitar pukul 02.00 WIT. Saat itu, sekelompok wartawan meliput
perkelahian antara belasan anggota SPSI PT Freeport Indonesia dengan
sekelompok pemuda di Jalan Budi Utomo, tak jauh dari Sekretariat
Pengurus Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PT
Freeport Indonesia.
Saldi, wartawan Harian Salam Papua,
mengaku saat itu mereka mengikuti patroli Polres Mimika yang hendak
melerai dua kelompok warga yang terlibat perkelahian di Jalan Budi
Utomo. Tiba di lokasi kejadian, anggota patroli langsung mengejar
kelompok pemuda kabur melihat kedatangan anggota polisi.
Menurut Saldi, ketika wartawan lain mengikuti polisi melakukan
pengejaran, Melky tetap di lokasi kejadian. Menduga bagian dari kelompok
pemuda yang menyerang mereka, Melky lalu dikeroyok belasan anggota
SPSI.
“Melky berusaha menenangkan penyerang dengan menyebut identitasnya
sebagai wartawan tapi tak dihiraukan. Setelah beberapa kali berteriak
mengaku wartawan, pengeroyok mulai mundur dan dimanfaatkan Melky untuk
melarikan diri ke Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Mimika, yang berjarak
sekitar 500 meter dari lokasi kejadian,” jelas Saldi.
Akibat pengeroyokan tersebut, Melky mengalami luka lebam di wajah dan sempat trauma dengan kejadian yang menimpanya.
Didampingi Pemimpin Redaksi Harian Papua,
Hadmarus Waka, bersama sejumlah rekannya, Melky kemudian diantar ke
RSUD Mimika untuk menjalani visum dan selanjutnya melaporkan kejadian
penganiayaan tersebut ke Mapolsek Mimika Baru, Jumat sore.
Kepada para wartawan, Kapolsek Mimika Baru, AKP I Gede Putra berjanji
akan mengusut tuntas dan menangkap pelaku pengeroyokan tersebut. Kasus
penyerangan terhadap wartawan saat melakukan kegiatan peliputan
merupakan kejadian kesekian di Papua.
Sebelumnya, pada Jumat 10 Oktober lalu, wartawan Jaya TV, Findi Rakmeni, ditikam oknum anggota Satpol PP Kota Jayapura saat meliput kecelakaan lalu lintas di Entrop, Distrik Jayapura Selatan. Saat ini, oknum anggota Satpol PP tersebut sudah meringkuk di tahanan Mapolsek Jayapura Selatan.
Source : tribunnews.com