WHO: Tingkat Kematian Akibat Tenggelam Mengkhawatirkan
http://www.srinadifm.com/2014/11/who-tingkat-kematian-akibat-tenggelam.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Badan Kesehatan Sedunia (WHO) melaporkan kematian karena tenggelam
termasuk 10 penyebab utama kematian anak-anak dan orang muda, dan bahwa
masyarakat dan negara bisa mencegah sebagian besar kematian karena
tenggelam.
WHO melaporkan setiap tahun 372.000 orang mati karena tenggelam dan
90 persen dari kematian ini terjadi di negara-negara berpenghasilan
rendah hingga menengah. Tingkat kematian tertinggi terdapat di wilayah
Afrika, Asia Tenggara dan Pasifik Barat.
Data menunjukkan lebih dari setengah jumlah orang yang tewas berusia
25 tahun ke bawah, dan paling banyak anak berusia di bawah lima tahun.
Data menunjukkan laki-laki dua kali lebih banyak dibandingkan perempuan.
Etienne Krug -- Direktur WHO untuk Departemen Manajemen Penyakit
Tidak Menular, Difabel dan Kekerasan serta Pencegahan Cedera --
mengatakan mengatakan setiap jam lebih dari 40 orang mati tenggelam baik
karena sebab umum maupun karena bencana besar.
"Seringkali terjadi pada anak-anak di bak mandi, kolam atau sungai,
nelayan yang melakukan pekerjaan sehari-hari di laut, imigran yang
mencari kehidupan lebih baik namun gagal karena melintasi perairan yang
berbahaya, peristiwa terbaliknya kapal feri, yang juga mengakibatkan
tewasnya banyak orang sekaligus," ujar Krug.
Ilmuwan WHO dan penulis utama laporan, David Meddings, mengatakan
orang di negara-negara miskin sering menghadapi masalah yang menyangkut
air.
"Dalam masyarakat berpendapatan tinggi, jika kita berbicara mengenai
air, hampir selalu berkaitan rekreasi. Kita berenang di danau. Kita
melompat ke kolam renang untuk menyejukkan badan dari terik sinar
matahari. Tapi bagi banyak orang terutama di pinggiran kota
negara-negara perpendapatan rendah hingga menengah, hal yang terkait
air, sangat, sangat berbeda," ujarnya.
"Mereka memerlukan air untuk kebutuhan rumah tangga, masak, mencuci,
dan mandi. Mereka seringkali memerlukan air untuk pekerjaan mereka
seperti budidaya ikan berskala kecil dan lain-lainnya."
WHO mendorong masyarakat dan pemerintah untuk membuat sejumlah
perangkat khusus yang berbiaya rendah yang menurut WHO, bisa
menyelamatkan banyak nyawa dari bahaya kematian karena tenggelam.
Pencegahan termasuk pemasangan pagar untuk mengamankan kolam atau
sungai, penyediaan tempat-tempat yang aman seperti jasa penitipan anak,
mengajari anak-anak keterampilan dasar berenang dan melatih orang
mengenai ketrampilan penyelamatan dan pertolongan pertama.
Source : voaindonesia.com