#EKA Crispy Favorit Diminati Anak Muda
http://www.srinadifm.com/2015/09/eka-crispy-favorit-diminati-anak-muda.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Siapa sangka, diawali dengan hanya
dibantu suami dan seorang asisten rumah tangga, saat ini Endri telah
memiliki 10 pekerja yang merupakan tetangganya.
"Saya memulai usaha ini tahun 2008, saat itu diajak teman mengikuti pelatihan UKM binaan PT Sampoerna. Setelah dapat ilmu, saya mencoba dengan modal Rp50 juta dari tabungan keluarga. Dibantu suami dan asisten rumah tangga saya satu orang, usaha ini saya mulai dengan keyakinan," kata Endri, kepada VIVA.co.id, Senin 7 September 2015.
Dari pelatihan itu lah, ia mulai membuat keripik kentang dengan olahan crispy. "Itu kemudian menjadi produk unggulan, sampai masuk supermarket," kata Endri.
Saat ini, kentang crispy ciptaannya telah dijual di website lapak.com. Setiap hari, ia memproduksi 800 kentang crispy. Beredar, tidak hanya di Pasuruan, tapi hingga Surabaya, Malang, dan Jember.
Diakui Endri, saat memulai usaha, banyak kendala yang dihadapi. Dari dicemooh hingga kekurangan modal. "Semua saya jalani saja, karena yakin usaha ini akan berjalan baik jika kita mau berusaha dan berdoa," tuturnya.
Perlahan tapi pasti, produk makanan ringan yang dibuat Endri mulai digemari. "Umumnya, anak-anak muda itu kan suka dengan kemasan yang keren, bergengsi. Dan itu juga menjadi terobosan kami, membuat kemasan cantik," katanya.
"Saya memulai usaha ini tahun 2008, saat itu diajak teman mengikuti pelatihan UKM binaan PT Sampoerna. Setelah dapat ilmu, saya mencoba dengan modal Rp50 juta dari tabungan keluarga. Dibantu suami dan asisten rumah tangga saya satu orang, usaha ini saya mulai dengan keyakinan," kata Endri, kepada VIVA.co.id, Senin 7 September 2015.
Dari pelatihan itu lah, ia mulai membuat keripik kentang dengan olahan crispy. "Itu kemudian menjadi produk unggulan, sampai masuk supermarket," kata Endri.
Saat ini, kentang crispy ciptaannya telah dijual di website lapak.com. Setiap hari, ia memproduksi 800 kentang crispy. Beredar, tidak hanya di Pasuruan, tapi hingga Surabaya, Malang, dan Jember.
Diakui Endri, saat memulai usaha, banyak kendala yang dihadapi. Dari dicemooh hingga kekurangan modal. "Semua saya jalani saja, karena yakin usaha ini akan berjalan baik jika kita mau berusaha dan berdoa," tuturnya.
Perlahan tapi pasti, produk makanan ringan yang dibuat Endri mulai digemari. "Umumnya, anak-anak muda itu kan suka dengan kemasan yang keren, bergengsi. Dan itu juga menjadi terobosan kami, membuat kemasan cantik," katanya.
Selain mengandalkan rasa, ia juga terus berjuang menangkap peluang pemasaran.
Saat ini, sertifikat Halal juga telah diraih. Kemasan juga sudah dibubuhi barcode. Dan, puncaknya UD Favorit milik Endri Harjanti berhasil memenangi lomba wirausaha Inovatif Berbasis Lingkungan yang digelar PT Sampoerna.
Produk yang dibuat Endri adalah berbagai jenis makanan ringan seperti kacang tanah, kacang mede, keripik bakos, keripik kentang, ketela, dan singkong yang dikemas sedemikian rupa. Produk ini kemudian dititipkan ke toko-toko di sebagian wilayah Jawa Timur.
Saat ini, sertifikat Halal juga telah diraih. Kemasan juga sudah dibubuhi barcode. Dan, puncaknya UD Favorit milik Endri Harjanti berhasil memenangi lomba wirausaha Inovatif Berbasis Lingkungan yang digelar PT Sampoerna.
Produk yang dibuat Endri adalah berbagai jenis makanan ringan seperti kacang tanah, kacang mede, keripik bakos, keripik kentang, ketela, dan singkong yang dikemas sedemikian rupa. Produk ini kemudian dititipkan ke toko-toko di sebagian wilayah Jawa Timur.
"Lomba itu diikuti 7 kota dari seluruh Indonesia. Dari 192 UKM, saya masuk 20 besar," kata Endri terharu dan bangga.
Presiden Direktur Sampoerna, Paul Janella, saat ditemui di Pusat Pelatihan Kewirausahaan (PPK) Sampoerna Expo 2015 di Ballroom Tunjungan Plaza Surabaya mengakui kerja keras yang dilakukan Endri Harjanti.
"Tak hanya Ibu Endri, sekarang banyak wirausaha tangguh yang telah mempekerjakan masyarakat sekitar," ujar Paul Janella.
Sampoerna memilih berkontribusi ke pelaku wirausaha, karena optimistis memiliki dampak multi terhadap masyarakat sekitarnya. Selain mampu memberikan pekerjaan pada orang lain, wirausaha tangguh juga menularkan ilmunya kepada masyarakat.
"Kesuksesan mereka tidak hanya membantu kesejahteraan keluarganya, tapi juga masyarakat luas. Ini lah yang akan mendorong percepatan pembangunan ekonomi Indonesia secara berkesinambungan," tuturnya.
PPK Sampoerna Expo 2015 merupakan ajang pengenalan capaian UKM binaan PPK Sampoerna, yang telah memasuki tahun ke-7. Ajang tersebut merupakan peluang terajutnya komunikasi bisnis, antara pelaku usaha dan pasar.
Paul menambahkan, Sampoerna akan terus berupaya membantu menyiapkan UKM memanfaatkan peluang usaha. "Apalagi, ini menjelang pemberlakuan pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Pelaku UKM harus terus diberi semangat dan bantuan yang dibutuhkan," kata Paul.
Head of Stakeholder General Relation and CSR HM PT Sampoerna Tbk, Henny Susanto menambahkan, untuk menjadi UKM binaan Sampoerna tidaklah sulit. UKM bisa mengikuti pelatihan di PPK Sampoerna secara individu maupun berkelompok.
Pelatihan yang diberikan di PPK Sampoerna mulai dari bagaimana menghasilkan produk kerajinan, manajerial, cara mengelola keuangan, dan membuat kemasan menjadi menarik hingga memasarkan produk secara online.
Sejak diresmikan pada 2007, PPK Sampoerna telah dikunjungi 55 ribu orang. Adapun yang pernah mengikuti pelatihan mencapai 22 ribu pelaku usaha dari seluruh Indonesia.
Presiden Direktur Sampoerna, Paul Janella, saat ditemui di Pusat Pelatihan Kewirausahaan (PPK) Sampoerna Expo 2015 di Ballroom Tunjungan Plaza Surabaya mengakui kerja keras yang dilakukan Endri Harjanti.
"Tak hanya Ibu Endri, sekarang banyak wirausaha tangguh yang telah mempekerjakan masyarakat sekitar," ujar Paul Janella.
Sampoerna memilih berkontribusi ke pelaku wirausaha, karena optimistis memiliki dampak multi terhadap masyarakat sekitarnya. Selain mampu memberikan pekerjaan pada orang lain, wirausaha tangguh juga menularkan ilmunya kepada masyarakat.
"Kesuksesan mereka tidak hanya membantu kesejahteraan keluarganya, tapi juga masyarakat luas. Ini lah yang akan mendorong percepatan pembangunan ekonomi Indonesia secara berkesinambungan," tuturnya.
PPK Sampoerna Expo 2015 merupakan ajang pengenalan capaian UKM binaan PPK Sampoerna, yang telah memasuki tahun ke-7. Ajang tersebut merupakan peluang terajutnya komunikasi bisnis, antara pelaku usaha dan pasar.
Paul menambahkan, Sampoerna akan terus berupaya membantu menyiapkan UKM memanfaatkan peluang usaha. "Apalagi, ini menjelang pemberlakuan pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Pelaku UKM harus terus diberi semangat dan bantuan yang dibutuhkan," kata Paul.
Head of Stakeholder General Relation and CSR HM PT Sampoerna Tbk, Henny Susanto menambahkan, untuk menjadi UKM binaan Sampoerna tidaklah sulit. UKM bisa mengikuti pelatihan di PPK Sampoerna secara individu maupun berkelompok.
Pelatihan yang diberikan di PPK Sampoerna mulai dari bagaimana menghasilkan produk kerajinan, manajerial, cara mengelola keuangan, dan membuat kemasan menjadi menarik hingga memasarkan produk secara online.
Sejak diresmikan pada 2007, PPK Sampoerna telah dikunjungi 55 ribu orang. Adapun yang pernah mengikuti pelatihan mencapai 22 ribu pelaku usaha dari seluruh Indonesia.
"Pelaku UKM yang sukses berwirausaha tercatat mencapai 3 ribu orang
di seluruh Indonesia. Pelatihan juga diadakan di luar Jatim, bekerja
sama dengan pemerintah daerah setempat," kata Henny Susanto.
Dikutip dari : Vivanews.co.id