Warga Desa di Sulawesi Unjuk Rasa, Sejak Indonesia Merdeka Tak Pernah Nonton TV
http://www.srinadifm.com/2015/09/warga-desa-di-sulawesi-unjuk-rasa-sejak.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Indonesia sudah merdeka selama 70 tahun, tetapi warga Desa Rumpa,
Polewali Mandar, Sulawesi Barat, belum bisa menonton televisi karena
aliran listrik belum masuk ke desa tersebut.
Kondisi ini yang kemudian memicu ratusan warga desa, termasuk
ibu-ibu, melakukan aksi unjuk rasa ke Kantor DPRD Polewali Mandar, Kamis
(10/9/2015). Mereka melakukan long march sambil membawa pelita (lampu
dengan bahan bakar minyak) sebagai lambang belum masuknya listrik ke
desa mereka.
Warga desa itu mengatakan, tidak adanya aliran listrik membuat mereka
tak bisa menikmati kemajuan zaman, misalnya menonton televisi, memiliki
lemari es, dan mengoperasikan komputer. Padahal, lanjut mereka,
tiang-tiang listrik sudah berdiri tegak di desa itu sejak beberapa tahun
lalu. Namun, keberadaan tiang-tiang listrik tak dilanjutkan dengan
mengalirnya listrik.
Akibat aliran listrik tak kunjung ada, selama puluhan tahun warga
terpaksa menerangi kediaman mereka pada waktu malam dengan menggunakan
pelita. Untuk menyalakan pelita, warga menggunakan minyak tanah yang
kini harganya mencapai Rp 11.000 per liter.
Selain tak bisa menikmati fasilitas modern, ketiadaan listrik membuat
anak-anak usia sekolah di desa itu tak bisa belajar dengan nyaman
seperti kawan-kawan mereka di tempat lain.
"Terus terang kami datang ke DPRD untuk meminta belas kasihan agar
pemerintah bisa peduli dengan nasib kami yang tinggal di desa yang
sangat tertinggal. Selama ini, kami tak bisa menonton televisi dan harus
menerangi malam dengan lampu minyak," kata Muhammad Yusif, salah
seorang warga Desa Rumpa.
Selain ketidaknyamanan, suasana gelap membuat kondisi keamanan desa
menjadi kurang kondusif karena kerap menjadi sasaran tindak kriminal,
seperti pencurian dan perampokan.
Biasanya, warga Desa Rumpa sudah naik ke peraduan pada pukul 20.00
demi menghemat bahan bakar minyak tanah yang harganya kian mahal.
Sementara itu, warga di desa lain masih asyik menikmati siaran televisi
atau hiburan lainnya.
Sayangnya, setelah warga tiba di DPRD, para wakil rakyat tidak
memberikan solusi untuk masalah ini. Para wakil rakyat ini hanya meminta
warga bersabar menanti datangnya listrik ke desa mereka.
Dikutip dari : Tribunenews.com