Tembok Besar China Terkikis Vandalisme, Cuaca
http://www.srinadifm.com/2015/10/tembok-besar-china-terkikis-vandalisme.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Usianya lebih dari 2.500 tahun dan
merupakan salah satu konstruksi buatan manusia yang paling terkenal di
dunia, tetapi Tembok Besar China pelan-pelan, tapi pasti, mulai rusak.
Dibangun untuk mencegah serbuan bangsa Mongol, tembok itu adalah
harta bersejarah bagi China. Tembok Besar China, yang telah dinyatakan
sebagai lokasi warisan dunia oleh PBB, dikunjungi puluhan ribu wisatawan
setiap tahun.
Panjang tembok itu mencapai ribuan kilometer. Ini luar biasa, tetapi
kini juga menjadi ancaman yang mengkhawatirkan bagi masa depannya.
Bagian-bagian tembok itu yang terdapat di perdesaan, terus terkikis
akibat erosi dan aksi vandalisme.
Sebagian besar Tembok Besar China berada dalam kondisi buruk dan
penelitian mengindikasikan bahwa 74 persen tembok itu tidak mendapat
perlindungan memadai. Ini mungkin tidak terlihat oleh wisatawan yang
umumnya mengunjungi bagian tembok dekat kota-kota utama seperti Beijing.
"Pada musim panas tahun 2014, kami menemukan banyak lubang di tembok
itu karena batu-batunya dibongkar. Banyak orang mencari kalajengking
sebagai bahan obat tradisional dan per ekornya dihargai lima sen. Lima
sen mungkin tidak berarti bagi orang dewasa, tapi lumayan bagi
anak-anak. Banyak anak membongkar batu-batu tembok itu karena disana ada
banyak kalajengking," kata Huo Jien Ren, seorang relawan di Tembok
Besar China.
Hou menambahkan bagian-bagian tembok itu yang berada di wilayah
perdesaan kurang mendapat perhatian pemerintah, karena tidak menarik
minat wisatawan.
Selain aksi perusakan, pengaruh cuaca juga berperan besar dalam masalah ini, kata seorang warga lokal A Mao.
Meskipun pemerintah China baru-baru ini mengeluarkan
peraturan-peraturan baru guna melindungi seluruh tembok itu, keadaannya
masih mencemaskan. Langkah penting sudah diambil oleh pemerintah lokal
di Beijing, Hebei dan Tianjin, yang sepakat bekerjasama untuk melindungi
bagian-bagian tembok itu di wilayah perdesaan.
Source : voaindonesia.com