Saya berharap orang Papua diakui Indonesia
http://www.srinadifm.com/2015/11/saya-berharap-orang-papua-diakui.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Dia di juluki Srikandi dari Papua. Keberaniannya dan komitmennya membela hak-hak kaum tertindas patut di acungi jempol. Karena keberaniannya, wanita terlahir dari Suku Amungme, Gunung Nemangkawi Bumi Amungsa, Kabupaten Mimika, Papua ini mendapat penghargaan Yap Thiam Hien pada 1999, dan Anugerah Lingkungan Goldman pada 2001.
Dialah Yosepha Alomang. Perjuangannya melawan PT Freeport mendominasi umur kehidupannya. Gugatannya terhadap Freeport McMoRan Copper & Gold di Amerika Serikat untuk menuntut ganti atas kerusakan lingkungan, dikabulkan.
Perjuangannya memang tidak pernah berhenti hingga saat ini. Mama Yosepha begitu dia dikenal masih terus berjuang untuk kaum-kaum tertindas di Papua. Lalu bagaimana pandangannya soal rencana PT Freeport meminta perpanjangan kontrak dengan Pemerintah Indonesia? Mama Yosepha mengatakan keberadaan Freeport di Papua justru menghabiskan kekayaan alam bumi cendrawasih
"Freeport itu menikmati kekayaan alam Papua, tetapi orang Papua tidak ada, " ujarnya melalui sambungan seluler, Kamis sore kemarin.
PT Freeport memang tumbuh subur. Namun pertumbuhan itu tak sejalan dengan nasib warga Papua yang kekayaannya di keruk. Dibalik itu dia pun berharap jika pemerintah juga lebih memperhatikan orang-orang Papua. "Saya berharap orang Papua di akui Indonesia. Kamu manusia saya manusia, apa salahnya, " ujarnya.
Berikut petikan wawancara Mama Yosepha Alomang kepada Arbi Sumandoyo soal keberadaan PT Freeport di tanah Papua.
Bagaimana dengan pendidikan anak-anak Papua ?
Pendidikan anak-anak Papua itu ada yang baik dan juga ada yang tidak baik.
Bagaimana dengan rencana PT Freeport memperpanjang kontraknya di Tanah Papua ?
Itu nanti habiskan orang yang punya pribumi. Tidak bisa pemerintah, ini tanah orang Papua. Harusnya pemerintah berpikir bagaimana orang Papua bertahan hidup. Saya berpikir, kekayaan di Papua pasti habis.
Apakah kedatangan Freeport di Papua juga mengubah budaya orang-orang pribumi ?
Freeport datang di Papua. Freeport datang bilang, saya datang untuk minum dengan kau, makan dengan kau, hidup dengan kau dan bekerjasama dengan kau. Janji itu tidak ada sekarang. Freeport itu menikmati kekayaan alam Papua, tetapi orang Papua tidak ada. Oke kekayaan itu dipakai untuk Amerika. Coba siapa orang pribumi yang jadi di tanah Papua?.
Apa harapan Anda terhadap pemerintah untuk warga-warga Papua ?
Sama sekali saya tidak tahu dengan Indonesia itu apa. Saya berharap orang Papua di akui Indonesia. Kamu manusia saya manusia, apa salahnya.
Artinya orang Papua tersingkir di tanahnya sendiri ?
Di tanah sendiri, di mana mereka itu rumah tingkat-tingkat tetapi dimiliki bukan orang Papua.
Apakah Anda sebelumnya sudah berbicara dengan pemerintah ?
Setiap tahun saya berbicara. Saya bukan satu atau empat tahun bicara ini, mungkin 25 tahun.
Artinya Anda berharap ada perhatian khusus dari pemerintah ?
Iya. Memajukan Papua. Saya sebetulnya belum lihat upaya itu. Sekolah saja orang pendatang. Bangunan tinggi-tinggi di sini semua punya orang lain, bukan punya orang Papua. Ada uang orang bisa sekolah. Ada uang orang bisa sekolah sampai tinggi. Itu hanya bisa di lakukan oleh orang-orang Papua yang punya uang. Kalau kita tidak mampu, punya anak tidak sekolah.
Menurut Anda seharusnya pemerintah bagaimana membangun Papua ?
Biarkan di berikan sendiri. Biarkan mereka belajar. Kalau mau lihat Papua, harus datang ke sini baru bisa bicara.
Apa harapan Anda untuk tanah Papua ?
Biarkan mereka belajar sendiri, hidup seperti dulu. Hidup di gunung.
Dikutip dari Merdeka