Jangan Berlebihan Gunakan Cotton Bud, Ini Alasannya
http://www.srinadifm.com/2016/08/jangan-berlebihan-gunakan-cotton-bud.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Membersihkan sendiri liang telinga menggunakan cotton bud atau korek kuping bisa mengundang risiko. Selain bisa muncul bisul kecil karena infeksi akibat alat yang kotor, pendengaran bisa terganggu. Kotoran telinga secara alami bisa keluar sendiri ketika orang mengunyah makanan.
Kepala Staf Medik Fungsional Departemen Telinga, Hidung, Tenggorokan, Bedah Kepala Leher Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Ratna Anggraeni, mengatakan normalnya liang telinga tidak boleh dibersihkan sendiri. Pembersihan sendiri hanya disarankan pada bagian luar telinga.
“Sepertiga bagian luar dari liang telinga itu sensitif,” ujarnya, Kamis, 4 Agustus 2016.
Menurut Ratna, kotoran telinga bisa dari hasil getah telinga atau serumen yang kurang aktif dan produktif. Pada jenis yang tidak aktif, kotoran telinga tidak berlebih dan bisa keluar sendiri secara alami, misalnya ketika orang mengunyah makanan.
Adapun dari serumen yang produktif, kotoran telinga bisa mengeras dan menimbulkan sakit, serta berdampak mengurangi pendengaran. Pada kondisi tersebut, orang diminta tidak menggunakan peralatan, seperti cotton bud, untuk membersihkan kotoran telinga sendiri.
“Pergilah ke dokter THT dan rutin periksa 3-6 bulan sekali,” ucapnya.
Ratna menerangkan, dokter biasanya memakai alat khusus, seperti pengait atau sendok serumen, untuk membersihkan kotoran yang mengganggu pendengaran pasien. Pada jenis kotoran telinga yang agak basah, alat yang digunakan seperti pengisap berupa pompa vakum atau menyemprotkan air hangat ke dalam liang telinga.
Adapun jika kotoran telinganya keras, dokter akan meneteskan cairan lain kemudian disedot. Kehati-hatian membersihkan kotoran telinga penting dijaga. “Karena telinga merupakan pusat pendengaran sekaligus pusat keseimbangan tubuh,” ujarnya.
Dikutip dari Tempo