Keberadaan Ular Mematikan di Sayan Ubud Masih Misterius, Orangtua Larang Anak Bermain di Luar

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Warga Banjar Sindu, Desa Sayan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali khawatir adanya ular misterius.
Apalagi, tersiar kabar terjadi peristiwa seorang buruh bangunan dinyatakan tewas dipatok ular pada Jumat (5/8/2016) pagi.Beberapa pawang ular dan masyarakat berusaha mencari ular berbahaya yang diduga bersarang di kawasan Banjar Sindu.
Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Lantaran khawatir akan terjadi korban jiwa lagi, para orangtuamelarang anak-anaknya bermain di luar rumah tanpa pengawasan. Sebab, keadaan lingkungan di Banjar Sindu dikelilingi lahan persawahan dan semak belukar. Kanit Reskrim Polsek Ubud, IPTU Hadimastika Karsito Putro, Jumat (5/8/2016) mengatakan, korban yang tewas dipatok ular tersebut adalah Karmin (31) warga Jember, Jawa Timur buruh bangunan di proyek milik Anak Agung Rai di Banjar Sindu.
Karsito menjelaskan, Kamis (4/8/2016) sekitar pukul 23.00 Wita, korban melihat dua ekor ular kecil, hitam di bawah tangga proyek. Merasa terganggu dengan keberadaan hewan vertebrata tersebut, Karmi lantas menangkapnya menggunakan tangan kirinya.
Namun saat berada dalam genggaman, ular tersebut mematuk tangan Karmin. Ia pun melemparkan ular tersebut ke semak-semak. Namun sayangnya, Karmin tidak menganggap serius patokan ular itu sehingga tak menceritakannya pada teman-temannya. Sekitar pukul 00.30 Wita, korban membangunkan temannya, Budi (30). Kepada temannya tersebut, korban mengaku mengalami pusing.
“Tapi sayangnya bukan minta berobat, korban malah curhat, lalu keduanya tidur lagi,” ujar Karsito. Pada Jumat (5/8/2016) pukul 04.00 Wita, korban membangunkan teman-temannya dan menceritakan pada teman-temannya bahwa dia telah dipatok ular. Hingga pukul 06.00 Wita racun ular mulai bekerja. Saat itu tubuhnya menggigil dan beberapa kali pingsan. Korban sempat dilarikan ke Puskesmas II Ubud“Setelah korban menggigil, lalu dibawa ke puskesmas. Tapi belum beberapa menit, korban meninggal. Dokter menyatakan dia tewas karena racun ular,” ujar Karsito.
Kepala Desa Sayan, Anak Agung Gede Agung mengatakan peristiwan ini merupakan kasus pertama yang terjadi. Bahkan, kata dia, sebelum-sebelumnya tidak pernah ada warga yang melihat adanya ular-ular berbahaya di kawasan Desa Sayan, Banjar Sindu. Dia berharap pada masyarakat yang melihat ular warga hitam untuk melaporkan ke prajuru setempat. “Biasanya tidak ada ular dan ini kasus pertama kali terjadi. Semoga tidak terulang lagi,” ucapnya.

Dikutip dari TribuneBali

Related

Seputar Bali 7669490287710043694

Post a Comment

emo-but-icon

item