Pengungsi Suriah dapat bantuan pangan dan kesehatan

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen mengatakan bahwa Singapura mewaspadai serangan udara dari kelompok radikal. Ia mengasumsikan alur serangan itu datang dari Pulau Batam, Indonesia, berupa peluncuran roket dengan target Marinay Bay. Namun upaya itu telah digagalkan lebih dulu oleh kepolisian Indonesia. 

Hen menambahkan, sejak peristiwa 11 September 2001 menyerang di Amerika Serikat, Angkatan Bersenjata Singapura telah menaruh perhatian lebih terhadap ancaman serangan udara. “Telah ditingkatkan sistem pertahanan udara Singapura,” kata dia seperti dilansir Channel News Asia, Jumat, 5 Agustus 2016. 

Hen berkomentar setelah enam tersangka dinyatakan berada di balik alur tersebut. Mereka diduga dari kelompok teror KGR, Katibah dan GR. Mereka telah ditangkap di Indonesia, termasuk pemimpin Gigih Rahmat Dewa yang disebut berada di balik plot untuk menyerang Marina Bay.

Dalam sebuah posting Facebook pada hari Jumat malam, Hen menulis bahwa Singapura harus mewaspadai kemunginan ada lebih dari satu plot, sel-sel teror lainnya mencari cara dan amunisi baru untuk menembus pertahanan Singapura.

Menurut Hen, terorisme adalah masalah global dan tidak ada negara yang kebal. Ia mengajak penduduk Singapura dan lainnya harus tetap waspada dan terus meningkatkan sistem pertahanan. Yang paling penting, kata dia, harus tetap bersatu untuk melindungi apa yang kami utamakan di rumah. 


Dikutip dari Tempo

Related

Dunia 2816137685127952420

Post a Comment

emo-but-icon

item