Sosialisasi TPST di Desa Gunaksa

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Sampah merupakan masalah yang pasti ada disetiap daerah, perkotaan maupun di desa.  Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Klungkung terus melakukan banyak terobosan agar masalah sampah di Kabupaten Klungkung bisa teratasi. Salah satu terobosan yang sudah berjalan di beberapa Desa di Klungkung adalah program Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
Dalam sosialisasi yang bertempat di Balai Desa Gunaksa, rabu (26/10), hadir Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Camat Dawan A.A Putra Wedana, Kadis Kebersihan dan Pertamanan (DKP) A.A Kirana, Konsultan TPST dan Bank Sampah Ketut Suarnaya, Perbekel Desa Gunaksa I Ketut Budiarta, Bendesa Adat Gunaksa I Wayan Mardana, dalam acara tersebut juga turut hadir tokoh masyarakat setempat dan sekaa teruna di lingkungan Desa Gunaksa.

Kadis DKP A.A Kirana dalam laporannya,bahwa kegiatan sosialisasi tentang TPST akan terus dilakukan disetiap desa di Klungkung. Karena TPST merupakan alternative agar tidak kembali menumpuknya sampah di Sente. Sehingga kedepan desa yang sudah ada TPST bisa menjadi lapangan pekerjaan juga bagi masyarakat setempat, ditambah desa akan kelihatan lebih bersih dan nyaman.

Sementara itu konsultan TPST dan Bank Sampah Ketut Suarnaya mengatakan bahwa Pulau Bali sudah dikepung sampah dimana mana. Ketut Suarnaya yang merupakan seorang pemerhati sampah dan telah berkecimpung dipengolahan  sampah selama 11 tahun  mengamati hampir disetiap lahan kosong pasti digunakan sebagai tempat pembuangan sampah liar. Pria asli Denpasar ini telah berhasil membantu pengelolaan sejumlah TPST disejumlah daerah di Bali. Untuk di Kabupaten Klungkung sendiri sudah ada beberapa Desa yang telah menjalankan TPST yakni Desa Takmung, Tangkas, dan Nyanglan. Untuk Desa yang masih dalam proses yakni Desa Paksebali, Banjarangkan, dan Jumpai. TPST itu sendiri tidak akan menghasilkan bau karena sampah yang sudah masuk TPST akan langsung dipilah antara sampah organic dan unorganik.  TPST tidak menghasilkan pencemaran udara seperti TPA pada umumnya, malahan sampah yang sudah dipilah akan sangat bernilai ekonomis, dengan jumlah KK maksimal 1000 KK, hanya diperlukan lahan 2 are untuk membangun sebuah TPST,”ujar Ketut Suarnaya. Sisi ekonomis juga perlu disampaikan kepada warga untuk memicu semangat warga dalam menerima kehadiran TPST dan Bank Sampah

Bupati Suwirta sangat berharap seluruh Desa yang ada di Kabupaten Klungkung mempunyai TPST. Karena masalah sampah tidak bisa diselesaikan oleh petugas dari dinas kebersihan saja, peran serta masyarakat juga sangat diperlukan, oleh daripada itu TPST tersebut merupakan jalan keluar dari masalah-masalah sampah yang di Kabupaten Klungkung. Selain itu sampah yang di olah pada TPST tersebut bisa bernilai ekonomis tidak hanya menjadi sampah, Desa pun menjadi bersih, lapangan pekerjaan juga terbuka bagi pengagguran yang ada di sekitar TPST. “Program Pemerintah kalau tidak adanya dukungan serta peran serta masyarakat tentunya tidak akan berjalan lancar, mari bersama-sama membangun Desa agar bebas dan bersih dari sampah,” tambah Suwirta (humasklk/bor)

Related

Warta Semarapura 6493458705968708240

Post a Comment

emo-but-icon

item