Begini Perjuangan Evakuasi Jenazah di Ketinggian 20 Meter, Membusuk Ditaburi Bubuk Kopi

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Jenazah Ketut Ramiadi yang sudah dalam kondisi membusuk dan tersangkut serta tergantung di atas pohon dengan ketinggian 20 meter lebih, membuat petugas kepolisian dan BPBD Klungkung, Bali harus berhati-hati untuk melakukan evakuasi.
Setelah melakukan perundingan yang melibatkan keluarga, petugas kepolisian, dan BPBD Klungkung disepakati untuk menebang pohon tersebut.
Proses evakuasi pun berlangsung dramatis.
“Kondisi jenazah sudah membusuk dan tersangkut di ketinggian sekitar 20 meter lebih, kalau tidak hati-hati saat melakukan evakuasi, kami khawatir jenazah akan tersangkut atau bahkan hancur, ujar Kepala BPBD Klungkung, I Putu Widiada, ketika ditemui di TKP, Jumat (13/1/2017).
Terlebih di medan di bawahnya terjal dan banyak pohon bambu yang tajam.
“Kita harus mengambil langkah tepat dan cepat, tentunya juga degan persetujuan keluarga,” tambahnya.
Sekitar pukul 14.00 Wita, petugas BPBD tampak bersiap dengan gergaji mesin (senso).
Sebelum melakukan penebangan, mereka terlebih dahulu membersihkan pepohonan bambu yang ada di selatan dan timur pohon.
Proses penebangan pohon pun berlangsung cukup singkat, pohon setinggi 20 meter lebih yang di salah satu dahannya tergantung jenazah tiba-tiba roboh ke arah barat.
Bahkan, pohon tersebut roboh hanya beberapa meter dari kediaman keluarga Ramiadi.
Beruntung, ketika itu jenazah Ramiadi tidak sampai terpental atau tertimpa tumbangan pohon.
Jenazah Ramiadi yang sudah tampak lebam dan berwarna kebiruan tersebut lalu ditaburi bubuk kopi oleh petugas BPBD agar tidak menimbulkan bau menyengat.
Tampak leher jenazah mengalami luka jerat tali yang cukup dalam.
Setelah memutuskan tali plastik berwarna biru yang melingkar di leher korban, jenazah Ramiadi langsung diangkat menggunakan alas terpal dan disemayamkan di kediamannya.
Ketika itu, keluarga terutama kedua orangtua menerima dengan ikhlas kepergian Ramiadi.
Keluarga tidak meminta petugas kepolisian untuk membawa jenazah Ramiadi ke rumah sakit untuk dilakukan visum atau autopsi.
Sementara petugas kepolisian sementara menyimpulan korban murni meninggal dunia karena bunuh diri.
Terkait motif, masih dalam penyelidikan dan diduga kuat karena depresi mengalami gangguan jiwa.
“Keluarga sudah mengikhlaskan kepergian korban, dan sementara tidak ada permintaan autopsi terhadap jenazah. Rencananya jenazah akan dikubur hari ini (kemarin, red) di setra desa setempat,” kata Kapolsek Dawan, AKP Kadek Suadnyana.
Setelah dilakukan pembicaraan antara keluarga dan pihak Desa Pakraman Gelogor, disepakati jenazah Ramiadi dikubur saat itu juga, Jumat (13/1/2017). 

Tribune

Related

Warta Semarapura 1454616186425841877

Post a Comment

emo-but-icon

item