Bali Diguncang Gempa 5,1, Berpusat di Laut Selatan Bali

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Gempa bersumber di bawah laut pada kedalaman 59 kilometer. Gempa bumi ini terjadi akibat adanya penunjaman atau subduksi antara lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia. “Update terakhir hasil analisa kami, gempa tersebut terjadi  pada titik kordinat 9,5 Lintang Selatan (LS) dan 115,63 Bujur Timur (BT) dengan kekuatan 5,1. Informasi ini adalah koreksi atas informasi awal yang kami keluarkan. Di mana awalnya kami mengeluarkan informasi kekuatan gempanya 5,2 dan kedalamannya 10 kilometer,” tutur Yogha Mahardika, staf Pusat Gempa Regional 3 Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Minggu kemarin sore.

Gempa ini, menurut Yoga, tak berpotensi terjadinya tsunami. Gempa ini hanya menimbulkan goncangan kuat di wilayah Bali Selatan. Kekuatan gempa yang terjadi dalam skala intensitas 2 SIG-BMKG. 

“Dari hasil analisa kami gempa ini tak berpotensi tsunami. Namun getaran dari gempa ini masuk dalam kategori kuat. Di mana wilayah yang mendapat guncangan yang dirasakan paling besar adalah Tabanan, Badung, Denpasar, dan Gianyar. Perlu kami informasikan kepada masyarakat bahwa kini kami tak lagi menggunakan skala Richter (SR) untuk menghitung kekuatan gempa,” tuturnya.

Meski getaran gempa cukup kuat dirasakan di wilayah Bali bagian Selatan, namun hingga sore kemarin pihak BBMKG Wilayah III Denpasar tak mendapat laporan kerusakan akibat hujaman gempa. “Sampai sejauh ini kami belum menerima laporan adanya kerusakan akibat gempa yang terjadi tadi siang itu (kemarin siang). Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang. Jangan terpengaruh dengan informasi yang bukan berasal dari kami,” imbuhnya.

Yoga menjelaskan gempa tersebut tak berpotensi terjadinya gempa susulan. “Meski kekuatan gempa dirasakan sampai di wilayah Lombok Nusa Tenggara Barat, namun sampai sejauh ini dari pengamatan, kami gempa ini tak berpotensi terjadinya gempa susulan. Sekali lagi kami minta kepada masyarakat untuk tetap tenang. Yang pasti kami akan terus memantau kondisi yang kemungkinan akan terjadi,” ujarnya.

(nusabali)