Masyarakat Klungkung Tumpah Ruah Saksikan Perlombaan Ogoh-ogoh
http://www.srinadifm.com/2017/03/masyarakat-klungkung-tumpah-ruah.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - I Komang Adnyana dan rekan-rekannya tampak tidak sabar untuk segera menyaksikan ogoh-ogoh dari Desanya tampil di hadapan ribuan warga Klungkung yang memadati pusat kota Semarapura, Kamis (23/3/2017)
Adnyana merupakan warga Desa Nyanglan, Banjarangkan yang ogoh-ogohnya merupakan satu diantara 11 kontestan lomba di Klungkung.
Saat itu, Desa Nyanglan membuat ogoh-ogoh "Angrubeda I Kala Sunya"
"Ogoh-ogoh ini bercerita tentang I Kala Surya yang iri dengan Ida Sang Hyang Pasupati, dan mengkerahkan bhuta kala untuk menghancurkan jagat Bali dengan mengeluarkan berbagai wisya seperti gering, grubug, sasab, dan merana," Ujar Adnyana.
Saat ditanya mengenai peluang menang, Sudanta mengaku optimis jika desanya dapat meraih juara dalam perlombaan tersebut.
"Jika dilihat dari kerapian dan visual, saya optimis Desa Nyanglan yang mewakili Banjarangkan mampu meraih juara," ujar Adnyana dengan optimistis.
Perlombaan ogoh-ogoh untuk menyambut Nyepi tahun caka 1939 kembali Pemkab Klungkung, Kamis (23/3/2017). Perlombaan yang dipusatkan di catus pata Klungkung inipun mendapatkan antusiasme warga Klungkung.
Ribuan warga Bumi Serombotan tumpah ruah, memadati areal catus pata kota Semarapura.
Perlombaan tersebut merupakan kali ke-3 dilaksanakan di Klungkung dan diikuti oleh 11 konsestan perwakilan dari 4 Kecamatan di Klungkung.
Kecamatan Klungkung diwakili oleh Sekehe Truna Dharma Wiguna Banjar Lebah Klungkung, Komunitas Budaya Ksatria Mahottama Puri Agung Klungkung, Desa Pakraman Gelgel dan Banjar Mergan.
Kecamatan Dawan diwakili Sekaa Truna Bina Sari disun Bucu, Desa Paksebali, dan Banjar Tribuana Desa Kusamba.
Kecamatan Banjarangkan diwakili oleh Karang Taruna dusun Tengah, Desa Timuhun, Karang Taruna Tohpati desa Tohpati, ST Swastika Wijaya Desa Pakraman Koripan Tengah dan Karang Taruna Dharma Bakti Desa Nyanglan. Sementara, Kecamatan Nusa Penida diwakili oleh Karang Taruna Sila Jaya.
Perlombaan mengambil start dari jalur simpang lima, Klungkung dan tampil di depan Monumen Puputan Klungkung.
Seluruh konsestan pun dituntut untuk tampil apik, dengan profil ogoh-ogoh, sendratari dan alur cerita dibuat berdasarkan cerita atau babad yang secara litelatur dapat dipertanggung jawabkan.
(Tribunnews)
