Ratusan Warga Laos Antusias Belajar Bahasa Indonesia, Ada Apa?
http://www.srinadifm.com/2017/03/ratusan-warga-laos-antusias-belajar.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Cita-cita agar Bahasa Indonesia bisa mendunia bisa jadi bukan sekedar impian. Ternyata, Bahasa Indonesia sudah banyak diperkenalkan ke negara asing, salah satunya Laos.
Di negara sesama anggota ASEAN ini, pengenalan Bahasa Indonesia dilakukan lewat penyelenggaran kursus Bahasa Indonesia angkatan ke-8 tahun 2017 oleh KBRI Vientiane.
Pembukaan kelas belajar bahasa ini dijelaskan Duta Besar Indonesia untuk Laos Irmawan Emir Wisnandar, diyakini dapat memperat hubungan dua negara bersaudara ini.
"Penyelenggaraan kursus Bahasa Indonesia sejak 2010 berangkat dari pemahaman bahwa bahasa merupakan unsur penting dalam pengembangan hubungan antar kedua negara, khususnya dalam semakin memperkenalkan kekayaan budaya dan bahasa Indonesia kepada masyarakat Laos," sebut Irmawan.
Oleh sebab itu, ia mengharapkan para peserta kursus setelah menyelesaikan pembelajarannya bisa menjadi bagian dari program KBRI friends of Indonesia. Sampai sudah ada 300 warga Laos yang masuk dalam program tersebut.
Ia menambahkan, acara ini digelar demi memperingati perayaan 60 tahun hubungan bilateral RI-Laos yang jatuh pada 2017 ini.
"Hal tersebut merupakan perwujudan fungsi KBRI Vientiane sebagai penghubung masyarakat Indonesia dan Laos, dan sebagai upaya untuk terus menjalin tali komunikasi dengan para alumni dan Friends of Indonesia," tambah Irmawan.
Pada angkatan ke-8 ini peserta khusus Bahasa Indonesia di Laos jumlahnya lebih dari 100 orang. Mereka berasal dari bermacam-macam latar belakang.
Di antaranya, pegawai pemerintah, pegawai swasta, kalangan militer, pelajar dan masyarakat umum.
Dijadwalkan kursus ini berlangsung selama 8 bulan dari Maret sampai Oktober. Pelaksanaan kelas pembelajaraanya akan dilangsungkan seminggu dua kali.
Untuk 2017, terdapat dua tingkat pembelajaran bahasa Indonesia. Yaitu, belajar dasar bahasa dan kelas lanjutan.
Sejak 2016 KBRI KBRI Vientiane telah bekerjasama dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud RI.
Hal ini diakukan agar lembaga pemerintah tersebut mengirimkan guru bahasa dari Indonesia untuk membantu tenaga pengajar yang biasanya berasal dari WNI yang fasih berbahasa Laos dan WN Laos yang lancar berbicara Indonesia
(Liputan6)