Jokowi Akan Beri Ribuan Sertifikat Tanah di Ternate
http://www.srinadifm.com/2017/05/jokowi-akan-beri-ribuan-sertifikat.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Untuk menyambut Presiden Joko Widodo atauJokowi yang ketiga kalinya di kota Ternate dan Kabupaten Halmahera Tengah pada 8 Mei 2017, Pemerintah Provinsi Maluku Utara menggelar rapat koordinasi internal.
Rapat kesiapan menyambut kunjungan kerja RI 1 ke provinsi berjuluk Negeri Kepulauan Rempah itu dipimpin Sekretaris Provinsi Muabdin Radjab. Hadir pimpinan SKPD lingkup Pemprov Malut di aula rumah dinas gubernur, Kecamatan Ternate Tengah.
Kepala Bagian Kerjasama dan Komunikasi Publik Biro Protokol dan Komunikasi Publik Setda Provinsi Maluku Utara Mulyadi Tutupoho mengatakan, pertemuan ini membicarakan persiapan sarana penginapan dan transportasi dalam mendukung kelancaran agenda Presiden dan rombongan selama berada di Malut.
"Pak Gubernur melalui Sekda juga mengingatkan kepada Biro Protokol, Kerjasama dan Komunikasi Publik agar maksimal dalam membangun koordinasi dengan protokol kepresidenan, sehingga seluruh agenda Presiden dapat berjalan lancar," kata dia.
Pada rapat itu, kata Mulyadi, Camat Patani Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, memaparkan situasi dan kebutuhan yang menjadi lokasi kunjungan Presiden dan rombongan selama berada di bumi Fagogoru tersebut.
"Sesuai jadwal yang diterima, Pak Presiden selama berada di Malut akan menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Program Makanan Tambahan (PMT) dan program Kementerian Sosial," ujar dia.
"Pak Presiden juga dijadwalkan akan melaksanakan pembagian sertifikat tanah kepada warga kota Ternate dan Sofifi sebanyak 1.000 sertifikat. Sementara di kabupaten Halmahera Utara 1.500 sertifikat," sambung Mulyadi.
Mulyadi menambahkan, agenda Jokowi lainnya adalah terkait kondisi listrik di Malut. Presiden akan meresmikan PLTU Malut 2x7 MW di Kota Tidore Kepulauan.
"Juga peresmian listrik desa di Kabupaten Pulau Morotai sebanyak 12 desa, Halmahera Barat 1 desa, namun peresmiannya digabungkan dengan Proyek PLN di Papua," ujar Muliyadi.
(Liputan6)