Jadi Pembicara di Kongres Diaspora, Gloria Natapradja Bangga
http://www.srinadifm.com/2017/06/jadi-pembicara-di-kongres-diaspora.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Kongres Diaspora Indonesia ke-4 digelar di Mal Kota Kasablanka pada Sabtu 1 Juli 2017. Sejumlah isu kediasporaan akan dibahas dalam ajang bertajuk "Bersinergi Bangun Negeri" itu.
Sejumlah orang juga akan menjadi pembicara dalam Kongres Diaspora, salah satunya Gloria Natapradja Hammel.
"Saya akan bicara topik tentang pemuda, juga bicara tentang potensi yang bisa anak muda lakukan untuk bangsa," kata Gloria, Sabtu (1/7/2017).
Ia mengatakan anak muda punya banyak potensi. Pemuda zaman sekarang juga lebih kritis dari generasi sebelumnya.
"Saya senang banget di sini bisa hadir sebagai speaker. Alhamdulillah. Diaspora punya banyak potensi untuk Indonesia," kata dia.
Gloria Natapradja Hammel pernah jadi fokus pemberitaan pada 2016 lalu.
Siswi kelas XI Sekolah Islam Dian Didaktika Cinere, Depok, Jawa Barat, itu sempat tak boleh menjalankan tugas sebagai Paskibraka pada HUT ke-71 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka.
Setelah lolos seleksi tingkat nasional dan mengikuti pelatihan selama lima bulan, Gloria dinyatakan gugur karena kedapatan memiliki paspor Prancis.
Setelah sempat jadi polemik, Gloria Natapradja Hammel akhirnya bisa melaksanakan tugasnya.
Sebelumnya, Ketua Board of Trustees Indonesian Diaspora Network Global, Dino Patti Djalal, mengatakan diaspora adalah harta karun milik Indonesia yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
"Kita harus menyadari bahwa Indonesia punya harta karun, yaitu diaspora. Jumlah diaspora Indonesia hampir sekitar 8 juta sama seperti penduduk Jakarta. Tapi diaspora lebih resourceful, karena di luar negeri mereka lebih bersaing, lebih punya jaringan," ujar Dino.
Jika diberdayakan, Dino menilai komunitas diaspora mampu memberikan sumbangsih positif demi pembangunan bangsa.
"Potensi luar biasa mereka, jika disinergikan, akan memberikan dampak yang luar biasa bagi Tanah Air. Contohnya China dan India, mampu menjadi negara dengan ekonomi besar, salah satunya karena peran diaspora," ungkap mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat itu.
(Liputan6)