Djarot Pamer Kebijakan Lingkungan DKI di Depan Para Kepala Daerah
http://www.srinadifm.com/2017/07/djarot-pamer-kebijakan-lingkungan-dki.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat menghadiri pertemuan untuk mempresentasikan Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD) Provinsi DKI Jakarta. Pemaparan ini nantinya akan dilombakan antar provinsi se-Indonesia dalam Niwasista Tantra Award 2017.
Dalam pertemuan itu antara lain membahas berbagai kebijakan yang telah dilakukan tiap daerah dalam membangun lingkungan hidup yang lebih baik.
"Saya sampaikan hal seperti ini sebagai pembelajaran bagi kita semua supaya masing-masing daerah berbagi pengalaman atas kebijakan-kebijakan dan sikap kepempinan atas pembangunan lingkungan hidup," kata Djarot di Ruang Rimbawan IIIB Gedung Manggala Wanabhakti, Jakarta Selatan, Sabtu (8/7/2017).
"Sehingga apa yang baik di satu daerah, kebijakan yang baik, sikap yang baik itu bisa ditularkan, bisa direplikasi di daerah yang lain. Ini levelnya provinsi," sebutnya.
Untuk DKI Jakarta sendiri, Djarot memaparkan beberapa hal soal lingkungan hidup, antara lain kebijakan soal sampah, kebersihan sungai hingga banjir.
"Kita berikan penjelasan dan dewan penilai kan sebagian besar orang Jakarta, itu bisa merasakan perubahan yang ada di Jakarta terutama dari aspek kebersihan sungai, waduk, situ, taman, pengolahan sampah ya kemudian masalah transportasi ada perubahan terus pemukiman yang lebih sehat dan tentang banjir. Ada 5 aspek itu yang kami jelaskan," jelas Djarot.
"Kami nggak mikirin masalah dapat atau tidak dapat (award). Tapi yang perlu kami sampaikan bahwa apa yang dianggap baik di Jakarta monggo silahkan bisa ditiru di banyak daerah. Karena kita sudah menerapkan bahwa Jakarta itu open government," ujarnya.
Selain itu, Djarot menyebut keunggulan Jakarta dibanding daerah lain tercermin dalam program pasukan pelangi, sistem aduan Qlue dan normalisasi sungai.
"Tapi yang kita sampaikan adalah kayak normalisasi sungai, membikin pasukan-pasukan pelangi, kemudian sistem komplain dengan melalui Qlue. Yang lainnya hampir sama, termasuk membangun kerja sama dengan daerah penyangga," ujarnya.
(Detiknews.com)