Hanya Lulusan SD, Pria Ini Ciptakan Mesin Pengering Pempek
http://www.srinadifm.com/2017/09/hanya-lulusan-sd-pria-ini-ciptakan.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali Burlian Topo, pria 62 tahun ini sukses menciptakan kuliner khas Palembang dari bahan baku tak biasa. Topo yang dahulunya tukang kayu akhirnya berhasil membuat pempek, kerupuk, tekwan, dan camilan lain dari tulang ikan dengan penuh perjuangan.
Satu lagi prestasi yang harus dibanggakan dari ayah beranak dua ini. Dia rupanya berhasil membuat sebuah mesin pengering pempek yang super efisien.
Karena pempek yang dibuat Topo tak bertahan lama untuk dikirim ke luar Sumatera, Topo kembali berpikir membuat pempek lebih awet. Lagi-lagi Topo melakukan percobaan dengan membuat mesin pengering pempek. Berbekal keahliannya sebagai tukang kayu, Topo mencoba mengumpulkan besi dan aluminium.
Seluruh besi dan aluminium itu, dia bawa ke tukang las untuk dibentuk menjadi oven yang berukuran cukup besar. Setelah itu, pipa besi kecil diselipkan di dalam oven tersebut sebagai tempat keluarnya api, agar pempek lebih cepat mengering.
"Awalnya seluruh pempek gosong semua, ya istri marah lagi. Akhirnya terus saya coba sampai akhirnya jadi dan berhasil," kenang Topo.
Keberhasilan Topo tersebut ternyata membuatnya kembali berprestasi. Dinas Perdagangan kota Palembang, melirik mesin ciptaan Topo. Akhirnya Topo dijadikan sebagai salah satu peserta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk berangkat ke Tokyo, Jepang pada 2008 sebagai pembicara.
"Jujur saya cuma tamatan SD, disuruh ke sana sebagai pembicara dan peserta. Saya beranikan diri saja, ada yang terjemahin ke Bahasa Inggris. Hitung-hitung bisa melihat negara orang juga," canda Topo.
Setelah pulang dari Tokyo, Topo kembali diundang oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kala itu tentang keberhasilannya membuat mesin pengering pempek dan mendapatkan penghargaan.
"Sebenarnya banyak yang bikin mesin pengering pempek ini. Hanya saja, buatan saya lebih efisien. Kalau buatan yang lain itu, tabung gas 12 kilogram hanya tahan 10 jam. Tetapi punya saya tabung gas 3 kilogram tahan sampai 30 jam untuk pengeringan pempek," ungkapnya.
Selain usaha tulang ikan, Topo juga kini menjual mesin pengering pempek yang dipatok dengan harga Rp8 juta setiap unitnya.
sumber : vivo.com