Semua Pengungsi Pilih Pulang
http://www.srinadifm.com/2017/09/semua-pengungsi-pilih-pulang.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali Setelah naik status ke level III (siaga), Senin (18/8) malam, aktivitas vulkanik Gunung Agung di Karangasem masih kondusif. Warga dari beberapa desa yang sempat semalaman mengungsi pun pilih pulang kembali ke rumah masing-masing, Selasa (19/9) subuh.
Warga yang sempat mengungsi ini berasal dari empat banjar di Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem, yakni Banjar Pura, Banjar Yeha, Banjar Lebih, dan Banjar Telunbuana. Posisi keempat banjar ini berjarak hanya 3 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung. Selain itu, warga Desa Muncan, Kecamatan Selat juga sempat mengungsi ke Bale Desa Muncan.
Khusus warga dari Banjar Lebih, Desa Sebudi sebelumnya mengungsi ke Mapolres Klungkung di Semarapura, sejak Senin malam pukul 21.00 Wita. Mereka berjumlah 35 orang dari 7 kepala keluarga (KK). Data yang diperoleh NusaBali, 35 pengungsi asal Desa Sebudi ini sudah meningalkan tempat pengungsian di Mapolres Klungkung, Selasa subuh sekitar pukul 05.00 Wita.
Menurut Wakapores Klungkung, Kompol Ketut Widiada, para pengungsi ini pulang ke rumahnya masing-masing secara bergerombol, menggunakan mobil Pick Up maupun kendaraan roda dua. Barang-barang yang sempat dibawa mengungsi sejak Senin malam, juga dibawa pulang. Mereka memilih pulang, karena aktivitas vulkanik di Gunung Agung masih kondusif.
Dari 7 KK warega Banjar Lebih, Desa Sebudi yang sempat mengungsi ke Mapolres Klungkung itu, termasuk keluarga I Wayan Sukadana dan keluarga I Wayan Saka. Wayan Sukadana mengungsi bersama sang istri Ni Nyoman Sari serta dua anaknya: Juli Saputra dan Tisna Dewi, berikut iparnya, Nengah Serinu. Sedangkan Wayan Saka mengungsi bersama istri tercinta Ni Ketut Saning dan anaknya, I Ketut Arta Darma.
Menurut Wakapores Kompol Widiada, 35 warga dari 7 KK pengungsi asal Desa Sebudi itu sebelumnya ditampung di Asrama Polres Klungkung. “Karena pengungsi membawa barang-barang berharga, kami menugaskan Sat Reskrim dan Propam untuk mengamankan barang bawaan mereka,” ungkap Kompol Widiada, Selasa kemarin.
Namun, kiata Kompol Widiada, pihak keluarga dari Desa Sebudi menghubungi para pengungsi ini untuk pulang ke rumahnya, Selasa dinihari. Maka, mereka pun pulang ke Desa Sebudi, kemarin subuh pukul 05.00 Wita. “Kalau ke depan ada lagi pengungsi, kami siap menerimanya. Kami memiliki tempat yang agak luas untuk menampung mereka,” tandas Kompol Widiada.
Selain di Mapolres Klungkung, ada juga 9 warga Banjar Lebih, Desa Sebudi yang sempat mengungsi ke Klungkung. Mereka mengungsi ke rumah keluarganya di kawasan Desa Takmnung, Kecamatan Banjarangkan (sebanyak 4 orang) dan rumah kos Bripda I Nengah Mustika di Jalan Ngurah Rai Semarapura (5 orang). Mereka juga sudah pulang ke kampung halamannya, kemarin subuh.
Sementara, Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Volkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM, I Gede Suantika, mengatakan berdasarkan hasil pemantuan Selasa kemarin sejak pukul 00.00 Wita hingga 18.00 Wita, tercatat terjadi 321 kali gempa. “Status Gunung Agung masih siaga,” kata Suantika.
Di sisi lain, Pemprov Bali turun tangan mengantisipasi adanya informasi terkait Gunung Agung yang cenderung menyesatkan. Selasa kemarin, Gubernur Made Mangku Pastika terjun ke Karangasem seraya berkoordinasi dengan Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri dan pihak terkait lainnya.
“Senin malam sempat beredar informasi terjadi hujan abu di wilayah Karangasem. Itu tidak benar. Pak Gubernur Bali juga sudah turun ke Karangasem,” ujar Karo Humas dan Protokol Setda Povinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra, seusai turun mendampingi Gubernur Pastika ke Karanhasem kemarin. Berdasarkan laporan dari PVMBG dan pantuan visual dari Pos Pengamatan Gunung Agung, kata Dewa Mahendra, belum terjadi hujan abu. Berdasarkan analisis pantauan satelit Himawari dari BMKG, juga belum terdeteksi adanya hujan abu di sekitar Gunung Agung, tidak ada hembusan abu yang keluar dari kawah.
Sementara itu, Gubernur Pastika telah membentuk tim tanggap darurat yang bertanggung jawab atas segala keperluan penanganan bencana. "Terkait dengan kondisi Gunung Agung saat ini berada di level Siaga, saya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, jangan panik. Ikuti petunjuk yang diberikan pemerintah. Kalau disuruh untuk mengungsi, ya ikuti. Ini demi kebaikan kita semua," ujar saat rapat koordinasi yang dihadiri Bupati IGA Mas Sumatri di Kantor BPBD Karangasem di Amlapura, Selasa kemarin.
Pastika menyatakan, penanggung jawab seluruh kesiapsiagaan bencana adalah Bupati Karangasem dengan pelaksana kegiatan Kalak BPBD Karangasem. Pastika pun perintahkan untuk segera dibangun tenda pengungsian dan persiapkan segala keperluan bila hal terburuk terjadi. Pastika mengimbau masyarakat untuk mengungsi, demi meminimalkan korban jiwa seperti bencana Gunung Agung meletus tahun 1963.
Dalam proses pengungsian ini, Pastika meminta agar diprioritaskan evakuasi para lansia, ibu hamil, orang cacat, orang dengan gangguan jiwa, anak-anak, dan balita. "Saya minta untuk segera dibangun tenda dan siapkan segala keperluan pengungsian. Kita harus siap semuanya. Dengan kesiapan yang ada, kita berharap tidak ada korban," harap Gubernur asal Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng ini.
Menurut Pastika, saat ini pemerintah sudah siap dengan segala keperluan yang dibutuhkan pengungsi, termasuk sisi keamanan mereka. Pastika pun telah memerintahkan pihak keamanan untuk melakukan patroli ke wilayah desa yang ditinggalkan warganya mengungsi. Hal ini untuk memberikan rasa aman kepada warga dan meminimalkan terjadinya aksi pencurian.
"Saya minta Polres dan Kodim untuk menurunkan anggotanya patroli ke desa-desa yang ditinggal warganya mengungsi. Jangan sampai ada tindakan pencurian. Biasanya, saat seperti ini ada saja yang memanfaatkan kondisi. Kita ingin memberikan rasa aman kepada warga."
Sejalan dengan instruksi Gubernur, Kepala Pelaksana BPBD Karangasem IB Ketut Arimbawa menyatakan pihaknya telah memasang 7 jenis tenda di Pos Tanggap Darurat Gunung Agung di Satuan Pendidikan Non Formal Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF SKB) Karangasem. Rinciannya, tenda keluarga biru 12 buah, tenda keluarga range 2 buah, tenda pengungsi biru 3 buah, tenda posko abu-abu 1 buah, tenda posko orange 2 buah, tenda regu orange 5 buah, dan tenda peleton orange 2 buah. "Petugas yang bersiaga di Posko berjumlah 94 orang," jelas IB Arimbawa.
sumber: nusabali.com