8.000 Kartu Tol Bali Mandara Digratiskan
http://www.srinadifm.com/2017/10/8000-kartu-tol-bali-mandara-digratiskan.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - PT Jasamarga Bali Tol (JBT) dan bank-bank penerbit kartu elektronik atau uang elektronik (unik/e-money) memutuskan menghapuskan biaya produksi kartu.
Tujuannya lebih mendorong penggunaan kartu Unik. Hanya saja ‘penghapusan’ atau diskon tersebut berlaku sementara mulai 16 Oktober sampai dengan 31 Oktober.
Penggratisan kartu itu pun hanya untuk 8.000. Jumlah tersebut merupakan kuota dari Pusat. Dimana seluruh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), termasuk BJT mendapat bagian promosi sesuai volume lalu-lintasnya. Sedang keseluruhan diskon 100 persen biaya kartu Unik untuk seluruh Indonesia sebanyak 1,5 juta keping.
Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol (JBT) Akhmad Tito Karim meyakini 8.000 keping kartu tersebut akan habis dalam waktu singkat. Dikatakannya perkembangan beberapa hari terakhir, penjualan Unik di Jalan Tol Bali Mandara tembus rata-rata 2.000 keping per hari. "8.000 keping itu mungkin tidak sampai seminggu itu sudah habis. Kami mengajak masyarakat pengguna Jalan Tol Bali Mandara untuk dapat memanfaatkan program ini dengan cepat,” lanjutnya.
Sebanyak 8.000 keping Unik itu dapat diperoleh oleh pengguna jalan Tol Bali Mandara di setiap pintu tol. Langkah ini diambil agar pemberlakuakn pembayaran tol non tunai ini bisa menyerap semua pengguna jalan Tol Bali Mandara.
Dari data yang diperoleh sebelumnya dari Jasamarga Bali Tol, jumlah kendaraan yang masuk jalan tol per hari mencapai 50.000 unit. 55 persen kendaraan roda empat (mobil) dan 44 persen roda dua (sepeda motor). “Pengguna bisa membeli Unik pada setiap gardu tol, yakini gardu tol Benoa, Ngurah Rai, dan Nusa Dua. Sosialisasi transaksi non tunai ini sudah kami lakukan dengan berbagai cara. Selain pemasangan spanduk imbauan juga dengan promo seperti yang dilakukan sekarang,” lanjutnya.
Sementara itu Kabid Humas JBT Putu Gandi Ginantra mengatakan penjualan kartu Unik kata Gandi dibagi dalam tiga tahap. Tahap pertama 16 Oktober sampai dengan 20 Oktober sebanyak 2.400 Unik. Tahap kedua pada 20 Oktober sampai 26 Oktober 3.200 Unik. Tahap ketiga pada 26 Oktober sampai 31 Oktober 2.400 Unik. Ada pun kartu Unik tersebut dari e-Money, BRIZZI, TAPCASH, dan FLAZZ, masing-masing 2.000 keping.
Lanjut Gandi Ginantra, sebelum ada perubahan sistem pembayaran tol secara elektronifikasi, Unik yang dijual Rp 50 ribu berisi saldo Rp 30 ribu. Selisih Rp 20 ribu merupakan pengganti biaya produksi Unik. Pada periode sosialisasi atau setelah diberlakukannya perubahan sistem elektronifikasi transaksi tol, perbankan penerbit Unik memberikan diskon harga produksi sebesar 50 persen atau Rp 10 ribu sehingga harga jual Unik Rp 50 ribu berisi saldo Rp 40 ribu.
Selanjutnya pada 16 -31 Oktober 2017, giliran seluruh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), termasuk PT Jasamarga Bali Tol, oleh Pemerintah diminta memberikan semacam insentif sebesar Rp 10 ribu untuk menutup biaya produksi Unik sehingga harga produksi Unik yang semula Rp 20 ribu menjadi Rp 0. Ditegaskan pembelian kartu Unik dengan diskon bebas biaya produksi hanya bagi masyarakat yang belum memiliki kartu Unik.
Penggratisan kartu itu pun hanya untuk 8.000. Jumlah tersebut merupakan kuota dari Pusat. Dimana seluruh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), termasuk BJT mendapat bagian promosi sesuai volume lalu-lintasnya. Sedang keseluruhan diskon 100 persen biaya kartu Unik untuk seluruh Indonesia sebanyak 1,5 juta keping.
Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol (JBT) Akhmad Tito Karim meyakini 8.000 keping kartu tersebut akan habis dalam waktu singkat. Dikatakannya perkembangan beberapa hari terakhir, penjualan Unik di Jalan Tol Bali Mandara tembus rata-rata 2.000 keping per hari. "8.000 keping itu mungkin tidak sampai seminggu itu sudah habis. Kami mengajak masyarakat pengguna Jalan Tol Bali Mandara untuk dapat memanfaatkan program ini dengan cepat,” lanjutnya.
Sebanyak 8.000 keping Unik itu dapat diperoleh oleh pengguna jalan Tol Bali Mandara di setiap pintu tol. Langkah ini diambil agar pemberlakuakn pembayaran tol non tunai ini bisa menyerap semua pengguna jalan Tol Bali Mandara.
Dari data yang diperoleh sebelumnya dari Jasamarga Bali Tol, jumlah kendaraan yang masuk jalan tol per hari mencapai 50.000 unit. 55 persen kendaraan roda empat (mobil) dan 44 persen roda dua (sepeda motor). “Pengguna bisa membeli Unik pada setiap gardu tol, yakini gardu tol Benoa, Ngurah Rai, dan Nusa Dua. Sosialisasi transaksi non tunai ini sudah kami lakukan dengan berbagai cara. Selain pemasangan spanduk imbauan juga dengan promo seperti yang dilakukan sekarang,” lanjutnya.
Sementara itu Kabid Humas JBT Putu Gandi Ginantra mengatakan penjualan kartu Unik kata Gandi dibagi dalam tiga tahap. Tahap pertama 16 Oktober sampai dengan 20 Oktober sebanyak 2.400 Unik. Tahap kedua pada 20 Oktober sampai 26 Oktober 3.200 Unik. Tahap ketiga pada 26 Oktober sampai 31 Oktober 2.400 Unik. Ada pun kartu Unik tersebut dari e-Money, BRIZZI, TAPCASH, dan FLAZZ, masing-masing 2.000 keping.
Lanjut Gandi Ginantra, sebelum ada perubahan sistem pembayaran tol secara elektronifikasi, Unik yang dijual Rp 50 ribu berisi saldo Rp 30 ribu. Selisih Rp 20 ribu merupakan pengganti biaya produksi Unik. Pada periode sosialisasi atau setelah diberlakukannya perubahan sistem elektronifikasi transaksi tol, perbankan penerbit Unik memberikan diskon harga produksi sebesar 50 persen atau Rp 10 ribu sehingga harga jual Unik Rp 50 ribu berisi saldo Rp 40 ribu.
Selanjutnya pada 16 -31 Oktober 2017, giliran seluruh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), termasuk PT Jasamarga Bali Tol, oleh Pemerintah diminta memberikan semacam insentif sebesar Rp 10 ribu untuk menutup biaya produksi Unik sehingga harga produksi Unik yang semula Rp 20 ribu menjadi Rp 0. Ditegaskan pembelian kartu Unik dengan diskon bebas biaya produksi hanya bagi masyarakat yang belum memiliki kartu Unik.
(NusaBali)