Cerita di Balik Pesta Bobby-Kahiyang, Ada yang Untung dan Buntung
http://www.srinadifm.com/2017/11/cerita-di-balik-pesta-bobby-kahiyang.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Penyedia jasa mobil rental di Jalan Karya Medan mengatakan, 11 mobil miliknya habis dipesan orang-orang yang mengaku untuk keperluan acara Horja Siriaon atau pesta adat Muhammad Bobby Afif Nasution dengan Kahiyang Ayu Siregar sejak Kamis (16/11/2017).
Meski demikian, Latif (55), salah satu sopir, mengatakan, dia menolak menjadi sopir acara tersebut karena repot.
"Sudah berapa kali ikut acara presiden, repot. Parkir jauh, kadang harus ke sana-ke sini, berjam-jam di mobil. Ribetlah, biar kawan-kawan ajayang ngerjain, saya antar sewa lain aja," kata Latif, Sabtu (25/11/2017).
Di tempat berbeda, Oki (33), salah satu perangkai papan bunga dari Masa Baru Florist, mengatakan mendapat 30 order papan bunga yang semuanya berisi ucapan selamat untuk Bobby dan Kahiyang.
Pesanan sudah datang sejak jauh hari, beberapa datang dari sejumlah pejabat di Kota Medan, salah satunya adalah Rahmat Shah. Satu papan bunga dibanderol mulai Rp 350.000 sampai Rp 800.000, tergantung ukuran dan motifnya.
"Paling mahal yang pakai bunga hidup dan ukurannya besar," ujar dia.
Selain Oki, pengusaha papan bunga yang kebagian rezeki adalah Agung dari Nan's Florist. Dia mendapat 25 order, juga untuk ucapan selamat kepada Bobby dan Kahiyang. Namun, saat ditanya berapa omzet yang didapatnya, Agung menolak memberi tahu.
"Lumayanlah...," ucap dia sambil tersenyum.
Situasi terbalik dirasakan pengusaha kafe Coffee Box yang lokasinya di kompleks pertokoan Orchard Chain Business Center (OCBC) di Jalan Ringroad, Medan. Lokasinya dekat dengan rumah orangtua Bobby di Kompleks BHR Tasbih Medan.
Supervisor Outlet Coffee Box, Randy, mengungkapkan, usahanya tutup selama tiga hari. Dia mengklaim menanggung rugi hampir Rp 100 juta.
Kebetulan, kafenya berdampingan dengan media center dan posko pengamanan pesta Bobby-Kahiyang. Pada Minggu (19/11/2017) lalu, saat acara Haroan Boru, Kompas.com sempat menikmati makan siang di sini. Pengunjungnya ramai hingga semua meja yang tersedia sudah penuh.
Para tamu yang menikmati makanan dan minuman kebanyakan para kerabat dan pejabat yang terkait dengan acara pesta Bobby-Kahiyang, ada juga beberapa aparat keamanan.
“Kalau dari negatifnya, kami rugilah. Apalagi tutupnya pas akhir pekan. Hitung-hitung dari total omzet per hari, untuk tiga hari itu, kami rugi Rp 90 juta sampai Rp 100 juta. Kami tutup mulai 24 sampai 25 November 2017," kata Randy.
Masih sederetan dengan Coffee Box, Restoran Garuda memilih tidak menutup gerainya karena tidak ada pemaksaan penutupan tempat usaha. Namun, tidak ada area parkir untuk pelanggan karena digunakan untuk parkir VIP.
“Kami sudah koordinasi sama pihak pengamanan acara, tidak ada kewajiban untuk tutup usaha selama acara berlangsung. Tapi lokasi parkir tidak ada untuk tamu kami, dialihkan ke tempat lain,” kata salah seorang karyawan Restoran Garuda, Budi Arno.
(Kompas.com)