Jumlah Uang Tidak Layak Edar di Bali Menurun
http://www.srinadifm.com/2017/12/jumlah-uang-tidak-layak-edar-di-bali.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali -Untuk triwulan III 2017, jumlah UTLE yang diterima Bank Indonesia sebanyak 107 ribu lembar, dengan nilai nominal Rp 77 miliar. Mengalami penurunan 13,1 persen dari triwulan sebelumnya. Dibanding tahun sebelumnya juga mengalami penurunan 36,7 persen. Ratio UTLE terhadap inflow di Bali juga menunjukkan tren penurunan.
“Penurunan jumlah uang tak layak edar, sejalan dengan upaya Bank Indonesia dengan perbankan di Bali untuk terus meningkatkan ketersediaan uang layak edar,” ujar Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Provinsi Bali Azka Subhan Aminuririndho, seizin Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Causa Iman Karana, Minggu (17/12)..
Dikatakan Azka Subhan A, ketersediaan uang layak edar tersebut dengan soil level yang terjaga dengan baik melalui pelaksanaan kegiatan kas keliling di pusat-pusat keramaian. Baik bersama pihak perbankan lainnya, maupun oleh BI secara sendiri “Tentu saja dengan sosialisasi juga kepada masyarakat untuk memperlakukan uang rupiah dengan baik,” lanjutnya.
Kebijakan-kebijakan itulah dikatakannya, dapat meningkatkan ketersediaan uang layak edar di masyarakat. Dikatakan, salah satu tugas BI adalah menjaga kualitas uang kartal di masyarakat, selain pengelolaan uang masuk (inflow) dan uang keluar (outflow) di Bank Indonesia.
Sebelumnya dari Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Bank Indonesia, ratio UTLE terhadap inflow menunjukkan tren penurunan. Pada triwulan I 2017 ratio UTLE terhadap inflow sebesar 2,7 persen. Kemudian pada triwulan II turun menjadi 2,3 persen. Kemudian pada triwulan IV laporan sementara mencapai 1,6 persen. Dibanding dengan periode sama tahun 2016 mengalami penurunan 2,3 persen. “Ini menunjukkan semakin membaiknya kualitas fisik uang di masyarakat,” terang Azka Subhan. Sementara teradap UTLE telah dilakukan pemusnahkan oleh BI.
(NusaBali)