Daftar ke KPU, Suwasta Diantar Ribuan Massa
http://www.srinadifm.com/2018/01/daftar-ke-kpu-suwasta-diantar-ribuan.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali Sebelum menuju KPU Klungkung, Paket Suwsta lebih dulu deklarasi di Monumen Puputan Klungkung. Acara deklarasi Paket Suwasta di Monumen Puputan Klungkung, Selasa pagi sekitar pukul 07.30 Wita, dihadiri 5.000 massa pendukung. Ada pawai budaya berupa Tari Barong, Tari Hanoman, Tari Baris, kesenian Rudat, yang dtingkahi atraksi 15 sekaa baleganjur. Deklarasi Paket Suwasta dipimpin Ketua DPD Gerindra Bali IB Putu Sukarta dan Ketua Koalisi Partai Pengusung, I Wayan Baru.
Ketua DPD II Golkar Klungkung I Made Ariandi juga hadir berama Ketua DPC Demokrat Klungkung Gde Artison Andarawata alias Sony, Ketua DPD Nasdem Klungkung I Ketut Sukma Sucita, dan pimpinan parpol pendukung lainnya. Uniknya, anggota Dewan Penasihat Partai Hanura Klungkung, I Dewa Gede Alit Saputra, yang notabene perintis sekaligus Ketua Komunitas Seni Sanggar Kayonan-Klungkung, juga hadir. Padahal, Hanura tidak ikut mengusung Paket Suwasta.
Dalam orasinya, Ketua Koalisi Pengusung Paket Suwasta, I Wayan Baru, mengatakan ada 5 parpol parlemen dan dua parpol non parlemen yang dukung Paket Suwasta. Mereka adalah Gerindra-Golkar-Demokrat-Nasdem-PKS-PBB yang sepakat menangkan Paket Suwasta. Dalam Pilkada Klungkung, 27 Juni 2017 mendatang, Paket Suwasta akan tarung head to head melawan pasangan Tjokorda Bagus Oka-I Ketut Mandia (Paket Bagia), Cabup-Cawabup yang diusung PDIP-PKPI.
Usai deklarasi, Paket Suwasta diiringi masa pendukungnya long march dari Monumen Puputan Klungkung menuju KPU Klungkung untuk mendaftarkan pencalonannya sekitar pukul 08.30 Wita. Setelah long march selama 30 menit, mereka diterima Ketua KPU Klungkung, I Made Kariada, pukul 09.00 Wita.
Pengecekan dan verifikasi berkas pencalonan di KPU Klungkung bgerlangsung selama 2 jam hingga pukul 11.00 Wita. Seluruh persyaratan pencalonan Paket Suwasta dinyatakan sudah terpenuhi. “Semua berkas syarat pencalonan dan syarat calon sudah lengkap. Kita akan melakukan penelitian terutama syarat calon,” tandas Made Kariada.
Menurut Kariada, secara administrasi Paket Suwasta diusung oleh 4 parpol parlemen, yakni Gerindra (punya 8 kursi DPRD Klungkung hasil Pileg 2014), Golkar (punya 4 kursi DPRD Klungkung), Demokrat (punya 3 kursi DPRD Klungkung), dan NasDem (punya 1 kursi DPRD Klungkung.
Sedangkan Paket Bagia diusung dua parpol parlemen, yakni PDIP (punya 7 kursi DPRD Klungkung hasil Pileg 2014) dan PKPI (punya 2 kursi DPRD Klungkung). Sebaliknya, Hanura yang punya 5 kursi DPRD Klungkung, justru tidak mengusung paket calon di Pilkada 2018.
“Dari 7 parpol yang memperoleh kursi di DPRD Klungkung, hanya Partai Hanura yang tidak merekomendasikan calon,” ujar Kariada. Hanura punya 5 kursi DPRD Klungkung atau 16,67 suara parlemen hasil Pileg 2018. Jadi, Hanura tidak memenuhi syarat untuk usung paket calon secara mandiri. Maka, terjadi tarung head to head Paket Suwasta vs Paket Bagia di Pilkada Klungkung 2018.
Anggota Dewan Penasihat Partai Hanura Klungkung, Dewa Gede Alit Saputra, mengatakan aspirasi partainya di Klungkung sebenarnya mengarah ke Paket Suwasta. Namun, keputusan di pusat ternyata berbeda. “Yang jelas, apa pun keputusan di pusat, saya secara personal dan beberapa pengurus Hanura Klungkung tetap mengarah ke Paket Suwasta,” ujar Alit Saputra yang ikut antar pendaftaran Paket Suwasta kemarin.
Sementara itu, kandidat incumbent Nyoman Suwirta mengatakan sebelum menjalani tes kesehatan, pihaknya dalam beberapa hari ke depan akan mengurangi kegiatan yang selama ini sudah overload. “Saya harus membiasakan diri beberapa hari ini, tidak fulltime dari pagi sampai larut malam. Mungkin juga kegiatan dinas saya akan dibatasi, tapi tetap berjalan dengan baik,” ujar incumbent yang masih menjabat Bupati Klungkung 2013-2018 ini kepada NusaBali seusai pendaftaran di KPU Klungkung, kemarin siang.
Mengenai makna jargon ‘Suwasta Jayanti’, menurut Suwirta, Suwasta adalah singkatan dari Suwirta-Kasta, sementara Jayanti adalah kemenangan. “Jadi, dari awal kami usung bahwa kami maju bukan menjadi pecundang, tapi sebagai pemenang,” jelas Bupati Klungkung pertama asal kawasan seberang Kecamatan Nusa Penida ini.
Sedangkan visinya, kata Suwirta, tetap menuju Klungkung yang unggul dan sejahtera. Sementara misinya adalah Panca Shanti (5 damai) atau lima sasaran kegiatan yang akan dilakukan untuk membuat Klungkung yang damai. Nah, 5 damai itu dikembangkan menjadi program-program prioritas.
Ketua DPD II Golkar Klungkung I Made Ariandi juga hadir berama Ketua DPC Demokrat Klungkung Gde Artison Andarawata alias Sony, Ketua DPD Nasdem Klungkung I Ketut Sukma Sucita, dan pimpinan parpol pendukung lainnya. Uniknya, anggota Dewan Penasihat Partai Hanura Klungkung, I Dewa Gede Alit Saputra, yang notabene perintis sekaligus Ketua Komunitas Seni Sanggar Kayonan-Klungkung, juga hadir. Padahal, Hanura tidak ikut mengusung Paket Suwasta.
Dalam orasinya, Ketua Koalisi Pengusung Paket Suwasta, I Wayan Baru, mengatakan ada 5 parpol parlemen dan dua parpol non parlemen yang dukung Paket Suwasta. Mereka adalah Gerindra-Golkar-Demokrat-Nasdem-PKS-PBB yang sepakat menangkan Paket Suwasta. Dalam Pilkada Klungkung, 27 Juni 2017 mendatang, Paket Suwasta akan tarung head to head melawan pasangan Tjokorda Bagus Oka-I Ketut Mandia (Paket Bagia), Cabup-Cawabup yang diusung PDIP-PKPI.
Usai deklarasi, Paket Suwasta diiringi masa pendukungnya long march dari Monumen Puputan Klungkung menuju KPU Klungkung untuk mendaftarkan pencalonannya sekitar pukul 08.30 Wita. Setelah long march selama 30 menit, mereka diterima Ketua KPU Klungkung, I Made Kariada, pukul 09.00 Wita.
Pengecekan dan verifikasi berkas pencalonan di KPU Klungkung bgerlangsung selama 2 jam hingga pukul 11.00 Wita. Seluruh persyaratan pencalonan Paket Suwasta dinyatakan sudah terpenuhi. “Semua berkas syarat pencalonan dan syarat calon sudah lengkap. Kita akan melakukan penelitian terutama syarat calon,” tandas Made Kariada.
Menurut Kariada, secara administrasi Paket Suwasta diusung oleh 4 parpol parlemen, yakni Gerindra (punya 8 kursi DPRD Klungkung hasil Pileg 2014), Golkar (punya 4 kursi DPRD Klungkung), Demokrat (punya 3 kursi DPRD Klungkung), dan NasDem (punya 1 kursi DPRD Klungkung.
Sedangkan Paket Bagia diusung dua parpol parlemen, yakni PDIP (punya 7 kursi DPRD Klungkung hasil Pileg 2014) dan PKPI (punya 2 kursi DPRD Klungkung). Sebaliknya, Hanura yang punya 5 kursi DPRD Klungkung, justru tidak mengusung paket calon di Pilkada 2018.
“Dari 7 parpol yang memperoleh kursi di DPRD Klungkung, hanya Partai Hanura yang tidak merekomendasikan calon,” ujar Kariada. Hanura punya 5 kursi DPRD Klungkung atau 16,67 suara parlemen hasil Pileg 2018. Jadi, Hanura tidak memenuhi syarat untuk usung paket calon secara mandiri. Maka, terjadi tarung head to head Paket Suwasta vs Paket Bagia di Pilkada Klungkung 2018.
Anggota Dewan Penasihat Partai Hanura Klungkung, Dewa Gede Alit Saputra, mengatakan aspirasi partainya di Klungkung sebenarnya mengarah ke Paket Suwasta. Namun, keputusan di pusat ternyata berbeda. “Yang jelas, apa pun keputusan di pusat, saya secara personal dan beberapa pengurus Hanura Klungkung tetap mengarah ke Paket Suwasta,” ujar Alit Saputra yang ikut antar pendaftaran Paket Suwasta kemarin.
Sementara itu, kandidat incumbent Nyoman Suwirta mengatakan sebelum menjalani tes kesehatan, pihaknya dalam beberapa hari ke depan akan mengurangi kegiatan yang selama ini sudah overload. “Saya harus membiasakan diri beberapa hari ini, tidak fulltime dari pagi sampai larut malam. Mungkin juga kegiatan dinas saya akan dibatasi, tapi tetap berjalan dengan baik,” ujar incumbent yang masih menjabat Bupati Klungkung 2013-2018 ini kepada NusaBali seusai pendaftaran di KPU Klungkung, kemarin siang.
Mengenai makna jargon ‘Suwasta Jayanti’, menurut Suwirta, Suwasta adalah singkatan dari Suwirta-Kasta, sementara Jayanti adalah kemenangan. “Jadi, dari awal kami usung bahwa kami maju bukan menjadi pecundang, tapi sebagai pemenang,” jelas Bupati Klungkung pertama asal kawasan seberang Kecamatan Nusa Penida ini.
Sedangkan visinya, kata Suwirta, tetap menuju Klungkung yang unggul dan sejahtera. Sementara misinya adalah Panca Shanti (5 damai) atau lima sasaran kegiatan yang akan dilakukan untuk membuat Klungkung yang damai. Nah, 5 damai itu dikembangkan menjadi program-program prioritas.
sumber : nusabali.com