Terinspirasi Bau Kaki, Pria Ini Ciptakan Parfum Khusus Sepatu
http://www.srinadifm.com/2018/01/terinspirasi-bau-kaki-pria-ini-ciptakan.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Inspirasi mendirikan bisnis bisa datang dari mana saja. Bahkan dari kaki yang bau sekalipun.
Seperti halnya Arie Susanto, pemilik produk parfum sepatu bermerek Qaqiqu. Dia mengaku menemukan ide bisnisnya ketika mencium bau kaki temen kantor.
"Tadinya enggak kepikiran, awal mulanya teman kantor saya kakinya bau. Jadi setiap kali dia buka sepatu wanginya semerbak. Kantor saya rasa rata-rata kakinya pada bau," tuturnya , Sabtu (13/1/2017).
Merasa prihatin dengan temannya itu, Arie mencari tahu obat dari kaki yang bau. Lebih dari itu, dia justru melihat ada peluang bisnis.
Akhirnya dia mengontak temannya pengusaha parfum di Malang. Arie meminta temannya itu untuk membuat racikan parfum sepatu sesuai dengan permintaannya.
"Jadi saya beli putus sama dia, wanginya dari saya, tapi dia yang ngeracik. Tapi semua proses dari botol sampai labeling, packaging di tempat saya. Intinya saya beli putus saja cairannya sama dia, saya yang branding," terangnya.
Foto: Dok. Qaqiqu
|
Untuk bahan-bahan Qaqiqu terdiri dari bibit parfum, campuran methanol, olive oil, dan zat anti bakteri. Anti bakteri dibutuhkan lantaran kondisi sepatu yang terkadang lembab bisa menimbulkan bakteri yang juga menimbulkan bau.
"Itu buat membunuh kuman, jadi bukan hanya wangi saja ada anti bakterinya juga," tambah Arie.
Sekitar 6 bulan yang lalu, Arie mulai mendirikan Qaqiqu dengan modal hanya Rp 5 juta. Modal tersebut untuk proses peracikan awal hingga produksi tahap pertama sebanyak 100 botol.
Awalnya dia meluncurkan Qaqiqu dengan 3 varian wangi layaknya produk minuman yakni bubble gum, vanila dan coklat. Seiring berjalannya waktu Arie menambahkan 2 varian wangi yakni apel dan kopi.
Foto: Dok. Qaqiqu
|
"Tapi yang kopi itu limited edition, jadi kita tidak produksi terus, karena peminatnya segmented. Sekarang yang paling laku banget itu apel, 50% penjualan tuh dari yang apel," kata Arie.
Saat ini Qaqiqu telah mencatatkan penjualan setiap bulannya sekitar 300 botol. Dengan harga perbotol Rp 50 ribu, maka jika dihitung omzetnya mencapai Rp 15 juta per bulan.
Arie menjual porduknya secara online melalui media sosial seperti Instagram, Facebook dan toko online seperti Tokopedia dan Bukalapak. Sesekali dia juga menjual Qaqiqu secara langsung di lokasi car free day di Bekasi.
"Di car free day lumayan banyak, promosi 1 jam bisa laku 20-30 botol," tambahnya.
Arie yang kini masih bekerja di salah satu perusahaan di Jakarta itu berniat untuk memperluas pemasaran Qaqiqu dengan membuat sebuah bazar di gedung-gedung perkantoran. Mereka karyawan perkantoran yang terbiasa menggunakan sepatu menjadi target pasarnya.
Foto: Dok. Qaqiqu
|
Selain itu dia juga bermimpi ingin menjual Qaqiqu melalui jaringan mini market dan memiliki outlet di mal. Arie yakin dengan tagline Qaqiqu 'Kebutuhan yang Terlupakan', bisnisnya itu bisa berkembang.
"Karena menurut saya, parfum kebutuhan juga. Selama ini kan parfum hanya untuk baju dan badan, padahal badan wangi kalau kaki bau kan enggak enak," tandasnya.
(detik.com)