Waspada Enam Kanker yang Sering Menyerang Anak
http://www.srinadifm.com/2018/02/waspada-enam-kanker-yang-sering.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali Perkembangan sel kanker tak mengenal usia. Kanker juga banyak menyerang anak-anak. Jumlah kanker pada anak di Indonesia diperkirakan terus meningkat dari tahun ke tahun. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2013 mencatat sekitar 16.291 kanker pada anak. Angka ini diperkirakan melonjak pada Riskesdas terbaru yang akan rilis tahun ini.
Pakar ilmu onkologi atau bidang medis yang mempelajari dan merawat kanker di Indonesia, Profesor DR. dr Aru Wisaksono Sudoyo menyebut kanker pada anak lebih sulit dicegah ketimbang orang dewasa. Oleh karena itu, Aru menyarankan agar para orang tua harus aktif mencari tahu dan mengenali gejala kanker yang banyak terjadi pada anak.
"Kalau untuk mencegah memang sulit karena mereka masih anak-anak. Tapi, orang tua bisa mengetahui gejala-gejala apa yang muncul. Jadi, orang tua harus teredukasi dan deteksi dini untuk gejala tertentu," kata Aru di Kementerian Kesehatan, Jakarta, beberapa waktu lalu menjelang peringatan Hari Kanker Sedunia. Publik akan memeringati Hari Kanker Sedunia setiap tanggal 4 Februari.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Mohamad Subuh juga menyatakan orang tua mesti gencar mengawasi penyakit pada anak lantaran pemerintah belum memiliki program pencegahan kanker pada anak.
"Kami belum punya program untuk kanker anak, tapi kami lagi memikirkan biar bagaiamanpun supaya ada upaya pencegahan pada anak," tutur Subuh.
Menurut data Kementerian Kesehatan ada beberapa jenis kanker yang banyak terjadi pada anak yaitu terbanyak Leukimia, diikuti Retinoblastoma, Neuroblastoma, Limfoma Malignum, Osteosarkoma, dan karsinoma nasofaring.
Leukimia ditandai dengan gejala pucat, demam tanpa sebab yang jelas, pendarahan di kulit, nyeri tulang, lesu, dan berat badan turun.
Retinoblastoma atau kanker bola mata merupakan satu-satunya jenis kanker yang bisa dideteksi dini pada anak. Pemeriksaan deteksi dini bisa dilakukan dengan tes Lihat merah yang sudah tersedia di puskesmas dan rumah sakit. Gejala kanker bola mata ini berupa refleks mata kucing, juling, mata merah, nyeri, kornea mata membesar, peradangan jaringan bola mata, dan penglihatan yang muram.
Neuroblastoma atau kanker yang menyerang sel saraf pada anak muncul dengan gejala benjolan di perut dan kebiruan di sekitar mata.
Sedangkan, limfoma malignum atau kanker kelenjar getah bening ditandai benjolan lebiih dari 2 centimeter tanpa rasa nyeri dan cepat membesar, sesak nafas, demam, keringat malam, lemah, dan lesu.
Osteosarkoma yaitu jenis kanker tulang memiliki gejala yeri tulang yang lebih terasa pada malam hari atau setelah beraktivitas, pembengkakan, kemerahan, dan teraba hangat. Gerakan anak juga bakal terbatas pada bagian yang terkena kanker.
Jenis kanker pada tenggorakan ini memunculkan beberapa gejala. Gejala pada tenggorakan terlihat dengan munculnya ingus bercampur darah, mimisan, dan hidung tersumbat. Di telinga, anak bakal merasa telinga penuh, berdengung dan nyeri. Sedangkan pada mata dan saraf muncul poenglihatan ganda dan pembesaran kelenjar getah bening di leher.
sumber: CNNIndonesia.com