Pantai Manta Point Diserbu Sampah
http://www.srinadifm.com/2018/03/pantai-manta-point-diserbu-sampah.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Kondisi Pantai Manta Point, Desa Batumadeg, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, menjadi sorotan para wisatawan maupun netizen di medsos.
Selain video Putu Pudi pada postingannya juga menulis “Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama, Pertahanan, Keamanan, Lingkungan Hidup. Dari tahun 1997 sampai 2018 kita ribut politik, ekonomi, keamanan dan agama. Jangan lupa kita tinggal di Bumi, sekali rusak maka manusia punah. Kalo manusia punah tidak ada lagi yang namanya poleksosbudhankam.Credit video Rich Horner”.
Postingan itu pun viral di medsos dan memantik beraneka tanggapan komentar dari netizen. Seperti yang ditulis Siska Marunduh “Astaga di Manta point, Nusa Penida? itu kan jauh dari pulau Balinya. sampah dari mana bisa nyampe ke pulau ini. Aku pertama kali mutusin nyelam (now or never) disini. ikut Quicksilver Cruise. So scarry,” tulisnya. Kemudian, Ni Made Zumyati menyebut “Kirain ikan....ternyata sampah toh,” tulisnya.
Kepala UPT Kawasan Konservasi Perairain (KKP) Nusa Penida, Klungkung, I Nyoman Karyawan mengakui hal tersebut. Dirinya sudah melihat unggahan video itu. Kata dia, sampah yang meluber di perairan Pantai Manta Point merupakan sampah kiriman dari luar Nusa Penida. “Untuk kewenangan pantai berada di Pemprov Bali,” ujarnya, kepada NusaBali.
Pihaknya juga tidak bisa melakukan penanganan dengan membersihkan sampah tersebut. Selain karena faktor kewenangan, juga tebentur masalah anggaran. Untuk membersihkan sampah itu, anggaran yang diperlukan cukup besar. “Kami hanya bisa mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, karena muaranya akan ke laut,” katanya.
Sampah plastik yang meluber di laut bisa merusak ekositem terumbu karang, karena sampah yang menempel menghambat pertumbuhan terumbu karang. Di samping itu ikan-ikan juga bisa memakan sampah plastik itu. “Kami sempat menemukan saat seekor ikan tongkol hendak dimasak ternyata saat membersihkan isi perutnya terdapat sampah plastik,” ujarnya. Hal ini juga berdampak terhadap sektor pariwisata, terlebih video itu sudah beredar di medsos.
NusaBali