Polisi Periksa Pengelola Rafting
http://www.srinadifm.com/2018/05/polisi-periksa-pengelola-rafting.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali Polisi kini melakukan pendalaman terkait tewasnya Andy, Selasa (1/5). Sejumlah pengelola rafting di Desa kedewatan, Ubud itu pun diperiksa sebagai saksi di Mapolres Gianyar, Jumat (4/5). Hal ini diungkapkan Kasat Reskrim Polres Gianyar AKP Deni Septiawan.
AKP Deni menjelaskan saat ini jajaranya memang sedang menyelidiki kasus tewasnya seorang pengunjung saat melakukan olah raga air itu. Proses pemanggilan terhadap pengelola wisata rafting itu pun sudah dilakukan polisi Jumat (4/5). “Pengelola rafting itu kami panggil untuk kami mintai keterangan di kantor polisi, “ ucapnya.
Pihaknya pun belum bisa mengungkapkan letak kesalahan dari atraksi wisata pemicu adrenalin yang menewaskan pria asal Surabaya itu. Namun pihaknya akan mendalami kasus sesuai SOP (standar operasi prosedur) rafting itu. “Kami akan cek penyelengaraan rafting itu apa sudah sesuai SOP. Perizinnanya juga kami cek, “ katanya.
Disinggung koordinasi dengan pihak keluarga korban, AKP Deni mengaku belum sampai berkoordinasi dengan keluarga korban. Namun, proses penyelidikan akan tetap berjalan meski pihak keluarga mengikhlaskan kematian, Andy Wicaksono. “ Karena ini sudah ada korban jiwa, walau pun pihak keluarga belum menuntut, ya tetap kita proses, “ tegasnya.
Terlebih yang menjadi pertimbangan Kasat Reksrim Polres Gianyar ini ialah sudah cukup banyak wisatawan yang menjadi korban saat mengikuti olah raga rafting di Tukad Ayung ini. Bahkan kecelakaan ini terjadi hampir setiap tahun. Korban tewas sebelumnya saat rafting di Tukad Ayung ialah warga berkebangsaan Cina bernama Wang Yumai. Insiden ini terjadi pada Juli 2017. Wanita usia 25 tahun itu tewas saat rafting, tepat di Tukad Ayung, Desa Melinggih Kelod, Payangan, Gianyar. Kala itu air sungai tersebut memang meluap karena arus cukup deras.
Tahun 2016, naas dialami turis asal India, Bhatia Jyoti Gordhan,70. Nenek bertubuh tambun itu tewas akibat hanyut saat mengikuti rafting di sungai Ayung di Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Senin sore (3/10). Tahun 2014, seorang wisatawan asal India, Katir Sheh, meninggal dunia saat rafting di Sungai Ayung. “Apalagi banyak korbannya meninggal. Karena seperti itu, masak kami harus diam, “ tandasnya.
sumber : nusabali.com