KM Sinar Bangun adalah Pengalaman Baru Evakuasi Basarnas
http://www.srinadifm.com/2018/06/km-sinar-bangun-adalah-pengalaman-baru.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi mengatakan evakuasi KM Sinar Bangun yang karam di Danau Toba, Sumatera Utara adalah pengalaman baru dalam dunia penyelamatan Indonesia.
Pasalnya, kata Syaugi, lokasi kapal karam tersebut telah ditemukan dan diperkirakan berada di kedalaman sekitar 450 meter. Selama ini, sambungnya, pihaknya belum pernah beroperasi di dalam air hingga sedalam itu.
"Operasional selama ini paling maksimal 100 meter untuk angkat sesuatu," kata Syaugi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (28/6).
Ia mengatakan jika dibandingkan dengan kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501 di Teluk Kumai, Kalimantan Tengah pada 2015 lalu, posisi bangkai KM Sinar Bangun lebih dalam.
"Pesawat Air Asia saja di kedalaman 40-50 meter sehingga orang bisa menyelam. Kalau ini kan enggak bisa," kata Syaugi.
Ia mengatakan, saat ini fokus pada upaya pengangkatan jasad. Namun terlebih dahulu akan berdiskusi dengan para dokter karena sudah lebih dari satu pekan jasad-jasad itu ada berada di dalam air. Upaya evakuasi akan dilanjutkan besok.
Pihaknya juga meminta institusi-institusi yang memiliki alat dengan kemampuan menjangkau bangkai kapal tersebut untuk bisa membantu.
KM Sinar Bangun tenggelam pada Senin (18/6) sekitar pukul 17.30 WIB. Kapal tersebut berangkat dari Simanindo menuju Tigaras.
Sebelum tiba di Dermaga Tigaras, tiba-tiba KM Sinar Bangun mengalami oleng akibat pengaruh cuaca buruk, berupa angin kencang dan ombak cukup besar. Kemudian, kapal tenggelam.
"Pesawat Air Asia saja di kedalaman 40-50 meter sehingga orang bisa menyelam. Kalau ini kan enggak bisa," kata Syaugi.
Ia mengatakan, saat ini fokus pada upaya pengangkatan jasad. Namun terlebih dahulu akan berdiskusi dengan para dokter karena sudah lebih dari satu pekan jasad-jasad itu ada berada di dalam air. Upaya evakuasi akan dilanjutkan besok.
Pihaknya juga meminta institusi-institusi yang memiliki alat dengan kemampuan menjangkau bangkai kapal tersebut untuk bisa membantu.
KM Sinar Bangun tenggelam pada Senin (18/6) sekitar pukul 17.30 WIB. Kapal tersebut berangkat dari Simanindo menuju Tigaras.
Sebelum tiba di Dermaga Tigaras, tiba-tiba KM Sinar Bangun mengalami oleng akibat pengaruh cuaca buruk, berupa angin kencang dan ombak cukup besar. Kemudian, kapal tenggelam.
sumber : CNNIndonesia.com