Awet Melesu, Rupiah Kembali Sentuh Area Rp14.400 per Dolar AS
http://www.srinadifm.com/2018/07/awet-melesu-rupiah-kembali-sentuh-area.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali Nilai tukar berada di posisi Rp14.415 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan pasar spot hari ini, Kamis (12/7). Rupiah melemah 35 poin atau 0,24 persen dari penutupan kemarin, Rabu (11/7) di Rp14.380 per dolar AS.
Bersama rupiah, sejumlah mata uang negara di kawasan Asia turut melemah. Won Korea Selatan melemah 0,88 persen, ringgit Malaysia minus 0,2 persen, baht Thailand minus 0,08 persen, yen Jepang minus 0,07 persen, dolar Singapura minus 0,06 persen. Hanya dolar Hong Kong berhasil menguat 0,01 persen dan peso Filipina 0,09 persen.
Sementara mata uang di negara maju bervariasi. Dolar Australia melemah 0,06 persen, poundsterling Inggris minus 0,04 persen, dan dolar Kanada minus 0,02 persen, euro Eropa minus 0,01 persen. Namun, franc Swiss berhasil menguat 0,01 persen, rubel Rusia 0,02 persen, dan euro Eropa 0,04 persen. Reza Priyambada, Analis Senior CSA Research Institute melihat rupiah masih akan tertahan di zona merah pada hari ini karena sentimen perang dagang dari AS ke China kembali menyelimuti pasar.
Sentimen itu kembali muncul karena pemerintah AS pada Selasa (10/7) waktu setempat, mengumumkan akan memasang tarif bea masuk impor sebesar 10 persen terhadap produk-produk asal China dengan nilai sebesar US$200 miliar. "Ini membuat terapresiasinya dolar AS, sedangkan pelemahan terjadi pada renmimbi China dam dolar Australia," ucapnya. Sementara sentimen dari dalam negeri, berupa kesepakatan asumsi makro di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (R-APBN) 2019 antara pemerintah dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR) belum mampu mempengaruhi pasar. Asumsi makro yang disepakati, yaitu pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 5,2-5,6 persen, inflasi 2,5-4,5 persen, dan kurs rupiah Rp13.700-14.000 per dolar AS.
Kemudian, harga minyak mentah Indonesia ditetapkan US$60-70 per barel, lifting minyak 722-805 ribu barel per hari, dan lifting gas 1,21-1,3 juta setara barel minyak per hari.Untuk itu, ia memperkirakan rupiah masih berada di zona merah dan bergerak di rentang Rp14.369-14.395 per dolar AS.
sumber : CNNIndonesia.com