Terjadi Sekali dalam Seratus Tahun
http://www.srinadifm.com/2018/07/terjadi-sekali-dalam-seratus-tahun.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali Pada 28 Juli 2018 nanti akan terjadi gerhana bulan total dengan durasi terlama yakni 1 jam 43 menit atau 103 menit. Gerhana ini tergolong langka, karena terjadi sekali dalam seratusan tahun lebih. Gerhana pada 28 Juli nanti bakal menjadi yang terlama pada abad ke-21. Gerhana bulan terlama berikutnya baru akan terulang lagi pada 2123 selama 106 menit tapi tidak bisa disaksikan di Indonesia, demikian dilansir tempo.co.
Kepala Subbidang Pengumpulan dan Penyebaran Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar Ardhianto Septiadhi, mengungkapkan saat terjadi gerhana bulan total itu nanti bulan bertepatan dengan luar apogee. Artinya terjadi jarak terjauh (epigi) bulan dengan bumi, sehingga nantinya bulan akan kelihatan tampak lebih kecil dari biasanya.
Adanya titik terdekat atau terjauh bulan dengan bumi disebabkan oleh orbit bulan yang berbentuk elips. Dikatakan saat itu nanti jarak bulan dengan bumi sekitar 405 ribu kilometer. Apa yang terjadi di bumi saat gerhana bulan total? Ardhianto mengatakan terjadi pasang tinggi maksimal pada air laut.
Ardhianto menjelaskan bulan dan bumi memiliki gravitasinya masing-masing. Kedua gaya gravitasi ini saling memengaruhi satu sama lain. Antara pusat bumi dan pusat bulan terjadi gaya saling tarik menarik akibat gravitasi tersebut. Gaya ini mengakibatkan bumi sedikit tertarik ke arah bulan. Inilah yang mendasari terjadinya pasang surut air laut.
Secara umum pergerakan bulan memengaruhi pasang surut air laut. Ketika terjadi gerhana bulan air laut cenderung mengalami pasang maksimal. “Tak ada yang dikhawatirkan. Memang nanti akan terjadi pasang air laut yang maksimal. Namun itu adalah kejadian yang normal. Karena antara bulan dan bumi memiliki gaya gravitasi masing-masing,” tuturnya.
Apakah ada hal yang perlu diantisipasi dengan kondisi cuaca tak bersahabat yang terjadi saat ini? Dia mengatakan tergantung prakiraan cuaca yang dilakukan setiap harinya. Berdasarkan pemodelan cuaca prakiraan tinggi gelombang dari 21 – 27 Juli tinggi gelombang di perairan Selatan Bali dalam kategori gelombang tinggi, lebih dari 2 meter. “Faktor utamanya adalah peningkatan kecepatan angin dan adanya penjalaran gelombang dari Samudera Hindia,” paparnya.
sumber: nusabali.com