Ratusan Pelajar Aceh Ikuti Simulasi Gempa dan Tsunami

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali  Ratusan pelajar di Kabupaten Aceh Barat, Aceh mengikuti simulasi kesiapan menghadapi gempa dan tsunami di pesisir pantai Samudera Hindia, Rabu. Ratusan pelajar yang ikut merupakan murid dari sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, sekolah menengah pertama, dan madrasah tsanawiyah. 

Simulasi ini diselenggarakan oleh Indian Ocean Wave Exercise 2018 (IOWave 18) bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). 

"Di Aceh Barat setiap tahun kita lakukan dan ini merupakan langkah untuk mitigasi bencana. Terutama bagi anak-anak kita yang masih berada di sekolah, bagaimana menghadapi gempa tsunami," kata BPBD Aceh Barat Samsul Bahri seperti yang dikutip dari Antara, Kamis (5/9). 


Dalam simulasi ratusan ratusan pelajar  menghadapi gempa berkekuatan 9 SR, kemudian mereka diinstruksikan untuk langsung bersembunyi di kolong meja dan bergerak menuju lapangan terbuka saat gempa berhenti.  Sirine sebagai tanda peringatan akan gelombang tsunami pun dibunyikan, ratusan warga pun berlarian. 

Beberapa instansi juga turut ikut dalam kegiatan simulasi ini, seperti TNI, Polri dan petugas kesehatan. Mereka semua dipandu menuju gedung Tempat Evakuasi Sementara di Jalan Sudirman, Meulaboh, Aceh. 

"Kegiatannya memang sudah diskenariokan, di Aceh Barat dipercepat lima menit dari kegiatan secara nasional hari ini. Secara umum berjalan sesuai rencana dan sampai terakhir peringatan dini tsunami dicabut," kata perwakilan BMKG Ricardo A Sagala. 

Kegiatan simulasi ini merupakan agenda tahunan IOWave yang dilakukan secara berkala. Dengan tujuan memberikan edukasi  mengenai  sistem peringatan dini dan mitigasi tsunami di negara-negara di sepanjang lapisan lempeng Samudera Hindia seperti Indonesia. 

Untuk di Indonesia sendiri sudah tiga daerah yang melaksanakan simulasi yaitu Aceh Barat, Pacitan, dan Pangandaran. 

sumber : CNNIndonesia.com