Buat Sokasi Koran hingga Ikuti Siraman Rohani
http://www.srinadifm.com/2018/10/buat-sokasi-koran-hingga-ikuti-siraman.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali Rumah tahanan (Rutan) Kelas II B Klungkung memberikan kebebasan berkreasi kepada warga binaan untuk membuat karya kerajinan. Di antaranya, membuat aneka jenis sokasi berbahan koran bekas di dalam Rutan.
Kerajinan ini selain untuk mengusir rasa bosan selama berada di Rutan, juga untuk memberikan bekal kepada warga binaan agar bisa berkarya. Pantauan di Rutan Klungkung, Jumat (19/10), belasan warga binaan nampak sibuk membuat aneka sokasi berbahan koran bekas di aula Rutan. Kemudian sokasi itu pun langsung dipasarkan dengan dititip kepada pihak keluarga mereka ketika berkunjung ke Rutan.
Kreasi kerajinan, antara lain dilakukan I Wayan Ariawan,23, warga binaan asal Banjar Tabanan, Desa Kamasan, Kecamatan/Kabupaten Klungkung. Ia mengaku dalam sehari bisa membuat 1 - 2 buah sokasi berbahan koran bekas. Harga jual produk kerajinan ini bervariasi mulai dari Rp 200.000 - Rp 250.000, tergantung ukuran dan bentuk sokasi. "Saya sekarang lagi membuat sokasi segi delapan," ujarnya kepada NusaBali.
Kata dia, bahan berupa koran bekas difasilitasi pihak Rutan. Pemasarannya diserahkan langsung kepada orang tuanya untuk menjual di pasaran. Agar sokasi itu awet juga dilapisi dengan lem, kemudian finishing. Ariawan mulai belajar membuat sokasi sejak berada di Rutan. Seiring berjalannya waktu hal itu menjadi kebiasaan. ‘’Karena kalau diam saja bisa membuat pikiran menjadi mumet, bosan dan stres,’’ jelasnya.
Ia juga mengisi hari-harinya dengan bermanfaat di Rutan dan merenungi kesalahan yang pernah dilakukan dan tidak akan mengulanginya lagi. "Saya di sini (Rutan) karena tersangkut kasus Narkoba, saya divonis 5,3 tahun dan sudah menjalani hukuman 3,5 tahun," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh warga binaan asal Jember, Jawa Timur, Patla. Kata dia, dari pada diam saja, lebih baik mengisi hari-hari di Rutan dengan kegiatan yang bermanfaat, yakni membuat sokasi berbahan koran bekas. "Kalau diam saja, pikiran jadi ke mana-mana," katanya.
Tak hanya membuat sokasi, para tahanan juga diberikan kesempatan beternak bebek, cuci motor, dan menabuh gambelan di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya, Klungkung setiap Jumat dari pukul 09.00 Wita - 11.00 Wita.
Kepala Rutan Kelas II B Klungkung Renhardt Ginting mengatakan narapidana atau warga binaan yang bisa ke luar harus sudah menjalani masa tahanan 2/3 dari vonis hukuman yang diberikan. Itu pun mereka tetap dengan pengawasan petugas Rutan. "Ada 12 warga binaan yang latihan megambel, saat latihan kami dampingi," ujarnya.
Disebutkan, dengan kreativitas kesenian ini bisa menjadi bekal keahlian setelah mereka bebas dari Rutan. "Kami berikan pembinaan buat sokasi dari koran bekas yang digulung-gulung. Bahkan sudah ada yang menjual, mereka menitip sama keluarganya," ujarnya.
Ia mengaku, Rutan juga memberikan siraman rohani kepada warga binaannya, dengan mendatangkan penyuluh sesuai agama masing-masing. Mereka juga bisa konseling. "Kami berharap mereka bisa menjadi lebih baik dan tidak mengulangi kesalahannya," harapnya.
sumber : nusabali.com