Santap Bersama Keluarga dan Nikmat Mi Instan di Pengungsian
http://www.srinadifm.com/2018/10/santap-bersama-keluarga-dan-nikmat-mi.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali Kamis (4/10) siang yang terik di sebuah , di lapangan Valutemo, , Sulawesi Tengah, Dicki dan keluarganya baru saja tuntas menyantap makan siang dengan menu nasi putih dengan mie rebus.
Mau tak mau, menu seperti itulah yang harus dinikmati oleh Dicki dan keluarga dalam kesehariannya. Sebab, tak banyak pilihan bahan makanan yang bisa diolah."Adanya mie instan. Ya sudah makan itu saja," kata Dicki, Kamis (4/10).
Ia dan keluarganya merupakan salah satu korban peristiwa gempa dan tsunami di Palu.Namun, Dicki mengaku tetap menikmati hidangan itu. Pasalnya, makanan tersebut dinikmati bersama keluarganya. Terlebih, tak ada anggota keluarganya yang menjadi korban gempa maupun tsunami."Makanan sederhana tapi bisa (makan) sama keluarga jadi tetap nikmat," ujarnya.
Hari keenam pascaperistiwa tersebut, Dicki mengaku sudah mulai terbiasa tinggal di tempat pengungsian beserta menu sekadarnya itu.Dicki pun mengaku bersyukur dengan keadaan yang ia alami saat ini selama di posko pengungsian. Sebab, kata Dicki, di hari-hari pertama ia mengungsi kebutuhan makan maupun minum cukup sulit.Namun, saat ini, kebutuhan tersebut sudah bisa dipenuhi berkat bantuan logistik yang diberikan berbagai pihak.
"Ya walaupun bantuannya cuma beras dan makanan instan, setidaknya kami tidak kelaparan, bersyukur lah, mbak," tuturnya.Ia mengaku ingin kembali tinggal di rumah sendiri dan makan bersama keluarga besar dengan menu yang lebih baik.Lebih dari itu, Dicki berharap kehidupan di kota Palu bisa segera pulih seperti semula, termasuk soal roda ekonomi masyarakat kota Palu.
"Semoga cepat kembali normal, pasar buka, toko buka, jadi kalau cari kebutuhan mudah," kata Dicki. CNNIndonesia.com