Srinadi 99,7 FM | Radio Bali Upaya menjaga gula darah dan membatasi asupan makanan bergula tak cuma harus diterapkan untuk penderita diabetes, tapi juga semua orang.
"Gula pada minuman diserap tubuh dengan sangat cepat, yang mana efeknya peningkatan kadar gula darah yang drastis dan insulin," kata Vasanti Malik, peneliti di Harvard T.H. Chan School of Public Health dikutip dari Reader's Digest.
Kadar gula darah yang tinggi tak cuma berdampak pada diabetes. Kondisi ini juga dapat mengakibatkan beragam gangguan kesehatan lainnya pada tubuh.
Hal itu terjadi karena darah ada di seluruh tubuh. Saat gula darah meningkat, seluruh bagian tubuh akan terganggu.
1. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Tingginya kadar gula darah berkaitan dengan timbulnya beragam penyakit termasuk penyakit jantung. Gula berlebihan menyebabkan obesitas, inflamasi dan tekanan darah tinggi. Semua yang ditimbulkan dari tingginya asupan gula memunculkan faktor risiko penyakit jantung.
Dikutip dari Healthline, studi pada 30ribu orang menemukan mereka yang mengonsumsi 17-21 persen kalori dari gula tambahan memiliki risiko 38 persen lebih besar untuk meninggal akibat penyakit jantung dibanding dengan mereka yang mengonsumsi hanya 8 persen gula tambahan.
Sebagai contoh, dari 473 mililiter soda mengandung 52 gram gula atau setara dengan 10 persen kebutuhan kalori tubuh berdasarkan diet dua ribu kalori. Artinya, hanya satu minuman bergula mampu melebihi kebutuhan kalori dari gula tambahan.
2. Penuaan dini
Gula dikenal sebagai penyebab inflamasi. Inflamasi tak lagi jadi urusan sepele karena berisiko menyebabkan kulit cepat tua.
Gula dapat melekat pada protein pada aliran darah dan menciptakan molekul berbahaya yang disebut 'advanced glycation end products (AGEs). Molekul ini merusak kolagen dan elastin pada kulit sehingga kulit jadi kusam dan timbul kerutan.
3. Mengacaukan sinyal otak
Meski belum terbukti menimbulkan adiksi, gula berlebih memiliki efek negatif pada otak.
Ed Saltzman, peneliti di Energy Metabolism Laboratory, Jean Mayer USDA Human Nutrition Research Center on Aging, Tufts University mengatakan makanan atau minuman dengan rasa manis menimbulkan keinginan untuk mengonsumsi makanan atau minuman dengan rasa serupa. Efek ini terjadi pada salah satu bagian otak yang disebut sistem limbik.
"Dengan kata lain kita melatih otak untuk menyukai dan menginginkan makanan dengan rasa manis ini dan ini meningkatkan konsumsi atas makanan," ujar Saltzman dikutip dari Reader's Digest.
4. Merusak gigi
Konsumsi gula dapat merusak gigi. Bakteri pada gigi akan mengubah gula menjadi asam. Jika dibiarkan, asam akan merusak enamel gigi sehingga bakteri dapat masuk pada lapisan dalam gigi atau dentin.
"Semakin banyak gula yang dimakan, semakin asam mulut dan lebih cepat pembusukan terjadi," kata Sanda Moldovan, dokter spesialis gigi dan mulut.
Tak cuma itu, gula memberi makan pertumbuhan jamur yang membuat sudut mulut atau lidah menjadi memerah. Ini membuat mulut menjadi lebih sensitif terhadap rasa pedas.
5. Tingkatkan depresi
Minuman atau makanan manis tampaknya tidak menjadi obat buat depresi. Psikolog Deborah Serani mengatakan tingginya konsumsi gula dalam bentuk karbohidrat menaikkan kadar gula dalam darah. Kadar gula darah tinggi artinya mood semakin memburuk, cepat marah, tidur tak teratur dna meningkatkan inflamasi.
6. Impotensi
Gula rupanya berkaitan dengan aktivitas seksual. Mungkin para pria harus melewatkan minuman manis atau kudapan manis saat kencan.
Saat kadar gula dalam aliran darah tinggi, maka pria berisiko alami impotensi. Gula mempengaruhi sistem peredaran darah yang mengontrol aliran darah ke seluruh tubuh. Padahal sirkulasi darah harus bekerja ekstra untuk ereksi.
7. Penurunan Kognitif
Studi yang dirilis tahun ini dalam jurnal Diabetologia mencatat hubungan antara tingginya kadar gula darah dengan penurunan fungsi kognitif.
Studi itu menganalisis lebih dari 5 ribu orang selama 10 tahun. Hasilnya, orang dengan kadar gula darah tinggi memiliki penurunan kognitif paling cepat.
8. Penyakit ginjal
Gula darah yang tinggi bisa merusak fungsi ginjal sehingga menyebabkan penyakit ginjal. Gula darah yang tinggi menyebabkan ginjal bekerja lebih keras dalam menyeimbangkan cairan dan membuang racun dalam tubuh.
sumber: CNNIndonesia.com