Mengenal 'Seni' Menikmati Cita Rasa Bir
http://www.srinadifm.com/2018/12/mengenal-seni-menikmati-cita-rasa-bir.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali Bagaimana cara Anda menikmati Ada tiga cara yang biasa dilakukan banyak orang saat menikmati bir. Mulai dari menenggaknya langsung dari botol, dari kaleng, atau dituang ke dalam gelas.
Ketiga cara di atas sebenarnya sah-sah saja dilakukan. Hanya saja, jika kita bicara soal apresiasi, ada 'seni' yang tersimpan untuk menikmati bir.
Seorang beer enthusiast, Indra Isa, menyebut ada beberapa langkah yang sebaiknya dilakukan untuk memperoleh pengalaman maksimal dalam mencecap kenikmatan bir.
Berikut beberapa langkah yang harus dilakukan untuk mengapresiasi bir.
1. Kondisi dingin
Bir akan terasa nikmat jika disajikan dalam kondisi dingin atau pada suhu 5 derajat Celcius. Menurut Indra, menikmati bir dengan gelas merupakan cara terbaik untuk bisa merasakan sensasi dingin dari bir.
Tuang bir ke dalam gelas dengan kemiringan kurang lebih 4- derajat. Ini perlu dilakukan untuk menjaga agar busa bir tidak tumpah. Setelahnya, teguk bir dan nikmati rasa dinginnya.
Langkah kedua adalah melihat karakter bir. Anda bisa menggunakan gelas bening untuk melihat warna yang dimiliki bir.
Untuk bir hitam, misalnya, secara kasat mata terlihat gelap atau hitam kecokelatan. Namun, jika diperhatikan dengan saksama, bir hitam bakal berwarna sedikit kemerahan seperti batu rubi.
3. Cium aromanya
Layaknya wine, aroma bir juga layak dinikmati. Mencium aroma bir akan lebih maksimal jika gelas yang digunakan merupakan gelas khusus untuk menikmati minuman beralkohol yang biasa disebut snifter glass.
Bentuk gelas ini mirip dengan yang biasa digunakan untuk meneguk wine. Bentuknya menguncup dan memiliki tiang untuk pegangan tangan.
"Snifter glass ini mampu mengikat aroma," kata Indra saat ditemui di sela peluncuran produk bir di Hard Rock Cafe, SCBD, Jakarta, Selasa (4/12).
Terakhir, cecap dan rasakan sensasi rasa pahit dan rasa lain yang muncul. Suhu yang pas membuat rasa bir lebih maksimal. Selain itu, rasa bir tetap terjaga berkat keberadaan busa pada permukaan.
"Kan, ada yang lebih milih bir yang enggak ada busanya. Padahal itu salah," kata Indra. Ketebalan bisa terbaik adalah setinggi dua setengah ruas jari.
Busa pada permukaan bir, ujar Indra, berfungsi untuk mengikat karbondioksida sehingga tidak terpapar oksigen. Pasalnya, proses oksidasi akan berpengaruh terhadap rasa bir.
sumber : lifestyle.com