Budidaya Rumput Laut Jadi Daya Tarik Wisata
http://www.srinadifm.com/2019/12/budidaya-rumput-laut-jadi-daya-tarik.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali Budi daya ini juga ternyata menjadi bagian dari daya tarik pariwisata di pulau ini. Para wisatawan mancanegara tertarik melihat aktivitas petani rumput laut. Di pantai Desa Lembongan, para wisatawanjuga bisa menikmati keindahan hamparan rumput laut dan ikan-ikan di sekitarnya lewat snorkeling. Hal ini diungkapkan Ketua Kelompok Petani Rumput Laut Segara Raksa, Desa Lembongan I Wayan Suwarbawa, kepada NusaBali, Selasa (17/12). Kondisi ini juga membuat masyarakat semakin semangat kembali budidaya rumput laut. Tak hanya orang tua, juga kalangan generasi muda hingga pelaku usaha. “Sekitar 100 orang yang saat ini kembali budidaya rumput laut di Lembongan,” ujar Suwarbawa.
Diakui, untuk mengajak masyarakat kembali budidaya rumput laut tidaklah mudah. Karena sudah sebagian besar beralih pekerjaan menjadi buruh bangunan, karyawan hotel/restoran, bahkan sudah membuka usaha sendiri. Namun seiring berjalannya waktu kunjungan wisatawan juga naik turun. Ketika turun, mereka mulai berpikir untuk bagaimana cara mencari nafkah. “Sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka mau budidaya rumput laut untuk kerja sampingan,” katanya.
Kata Suwarbawa, yang lebih menarik lagi wisatawan yang tengah berkunjung ke Lembongan juga tertarik melihat aktivitas rumput laut. Ada juga wisatawan datang belajar cara budidaya rumput laut. Sehingga semakin membuat masyarakat tambah semangat. “Wisatawan juga bisa snorkeling untuk melihat langsung keindahan rumput laut serta ikan-ikan di sekitarnya,” katanya.
Suwarbawa sendiri mulai kembali budidaya rumput laut sejak Februari 2018, termasuk uji coba budidaya dari Pemkab Klungkung. Akhirnya seiring berjalannya waktu perkembangan rumput laut juga bagus dan harga jualnya juga fantastis berkisar Rp 20.000/kg yang sudah kering. “Saat ini saya menggarap sekitar 7,5 are untuk budidaya rumput lau,” katanya.
Tak hanya di Desa Lembongan, aktivitas budidaya rumput laut di Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, juga kembali menggeliat setelah melihat hasil budidaya rumput laut di Desa Lembongan. “Hasil dari petani di Lembongan menginspirasi saya mencoba kembali membudidayakan rumput laut dan hasilnya sangat bagus sekali,“ ujar seorang petani rumput laut di Desa Batununggul, Nusa Penida, I Nyoman Landep, beberapa waktu lalu.
Suwarbawa sendiri mulai kembali budidaya rumput laut sejak Februari 2018, termasuk uji coba budidaya dari Pemkab Klungkung. Akhirnya seiring berjalannya waktu perkembangan rumput laut juga bagus dan harga jualnya juga fantastis berkisar Rp 20.000/kg yang sudah kering. “Saat ini saya menggarap sekitar 7,5 are untuk budidaya rumput lau,” katanya.
Tak hanya di Desa Lembongan, aktivitas budidaya rumput laut di Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, juga kembali menggeliat setelah melihat hasil budidaya rumput laut di Desa Lembongan. “Hasil dari petani di Lembongan menginspirasi saya mencoba kembali membudidayakan rumput laut dan hasilnya sangat bagus sekali,“ ujar seorang petani rumput laut di Desa Batununggul, Nusa Penida, I Nyoman Landep, beberapa waktu lalu.
sumber : nusabali.com