Komisi III DPRD Bali Akan ke Lapangan
http://www.srinadifm.com/2019/12/komisi-iii-dprd-bali-akan-ke-lapangan.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali Komisi III DPRD Bali yang membidangi pembangunan dan lingkungan, berencana turun ke lapangan untuk menindaklanjuti perihal Jalan Lingkar Badung Selatan. Ketua Komisi III DPRD Bali I Kadek Diana, mengatakan terkait penolakan proyek Jalan Lingkar Badung Selatan harus dicari solusi dengan mencari fakta-faktanya supaya jelas dan tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari.
Kadek Diana menyatakan, rencana proyek Jalan Lingkar Badung Selatan belum pernah dibahas dan dibicarakan dengan Komisi III DPRD Bali yang membidangi pembangunan dan lingkungan, oleh dinas maupun instansi terkait. Baik Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali maupun Dinas PUPR Pemkab Badung.
“Belum pernah ada pembahasan dan pembicaraan antara Komisi III DPRD Bali dengan instansi terkait,” kata politisi PDI Perjuangan asal Desa/Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, ini pada Rabu (25/12).
“Karena adanya penolakan dari Desa Adat Ungasan, kemudian instansi terkait belum pernah membahas rencana pembangunan Jalan Lingkar Badung Selatan, makanya kami harus tindaklanjuti dengan menelusuri di lapangan. Seperti apa penolakannya, kenapa, harus jelas. Kita cek ke lapangan, supaya kita tidak salah,” tandas Kadek Diana.
Sementara anggota Fraksi Gerindra DPRD Bali yang juga Bendesa Adat Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Wayan Disel Astawa menyebutkan keterangan dari Dinas PUPR Badung tidak sesuai dengan video visual yang beredar di media sosial dan masyarakat.
“Kadis PUPR Badung mengatakan Jalan Lingkar Badung Selatan tidak melalui Pantai Melasti, Desa Adat Ungasan, sementara dalam video visual yang beredar malah Pantai Melasti Ungasan akan dilalui. Ini mana yang benar. Makanya krama Desa Adat Ungasan minta dilakukan sosialisasi detail dan akurat. Supaya tidak simpang siur,” kata Disel Astawa.
Menurut Disel Astawa, aspirasi krama Desa Adat Ungasan kepada dirinya sebagai bendesa adat, minta supaya program lama yakni pembangunan jalan tembus dari Banjar Sawangan, Kelurahan Bualu, Kecamatan Kuta Selatan menuju Pantai Pandawa – Pantai Bali Cliff Kuta Selatan, dilanjutkan.
“Saya berharap Dinas PUPR turun ke Desa Ungasan, sosialisasi detail dan akurat,” ucap Disel Astawa. Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung IB Surya Suamba, menegaskan bahwa jalan lingkar selatan berubah dari perencanaan awal. Bila sebelumnya jalan lingkar selatan direncanakan melewati kawasan pesisir dan mengitari tebing, tapi kini tidak lagi, sebab melewati lahan milik warga.
“Video yang menggambarkan jalan lingkar melewati Pantai Melasti itu tidak dipakai lagi. Yang sekarang dirancang melalui lahan warga. Yakni dari Tol Nusa Dua – Sawangan – Kutuh – Ungasan – Pecatu – Jimbaran,” tuturnya.
Disinggung kapan akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya di Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Surya Suamba memastikan akan dilakukan secepatnya.
“Karena adanya penolakan dari Desa Adat Ungasan, kemudian instansi terkait belum pernah membahas rencana pembangunan Jalan Lingkar Badung Selatan, makanya kami harus tindaklanjuti dengan menelusuri di lapangan. Seperti apa penolakannya, kenapa, harus jelas. Kita cek ke lapangan, supaya kita tidak salah,” tandas Kadek Diana.
Sementara anggota Fraksi Gerindra DPRD Bali yang juga Bendesa Adat Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Wayan Disel Astawa menyebutkan keterangan dari Dinas PUPR Badung tidak sesuai dengan video visual yang beredar di media sosial dan masyarakat.
“Kadis PUPR Badung mengatakan Jalan Lingkar Badung Selatan tidak melalui Pantai Melasti, Desa Adat Ungasan, sementara dalam video visual yang beredar malah Pantai Melasti Ungasan akan dilalui. Ini mana yang benar. Makanya krama Desa Adat Ungasan minta dilakukan sosialisasi detail dan akurat. Supaya tidak simpang siur,” kata Disel Astawa.
Menurut Disel Astawa, aspirasi krama Desa Adat Ungasan kepada dirinya sebagai bendesa adat, minta supaya program lama yakni pembangunan jalan tembus dari Banjar Sawangan, Kelurahan Bualu, Kecamatan Kuta Selatan menuju Pantai Pandawa – Pantai Bali Cliff Kuta Selatan, dilanjutkan.
“Saya berharap Dinas PUPR turun ke Desa Ungasan, sosialisasi detail dan akurat,” ucap Disel Astawa. Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung IB Surya Suamba, menegaskan bahwa jalan lingkar selatan berubah dari perencanaan awal. Bila sebelumnya jalan lingkar selatan direncanakan melewati kawasan pesisir dan mengitari tebing, tapi kini tidak lagi, sebab melewati lahan milik warga.
“Video yang menggambarkan jalan lingkar melewati Pantai Melasti itu tidak dipakai lagi. Yang sekarang dirancang melalui lahan warga. Yakni dari Tol Nusa Dua – Sawangan – Kutuh – Ungasan – Pecatu – Jimbaran,” tuturnya.
Disinggung kapan akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya di Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Surya Suamba memastikan akan dilakukan secepatnya.
sumber : nusabali.com