Daerah dan Sektor Usaha yang Siap Dibuka Lebih Awal Ketika New Normal Diterapkan
http://www.srinadifm.com/2020/05/daerah-dan-sektor-usaha-yang-siap.html
Ilustrasi The New Normal |
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Pemerintah
berencana memberlakukan skenario normal baru atau new normal dalam waktu dekat.
Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun mengungkapkan, tatanan
hidup normal baru dilakukan lantaran masyarakat saat ini diminta untuk
beradaptasi dengan pandemi virus Corona atau Covid-19 selama vaksin belum dapat
ditemukan.
Harapannya, Indonesia bisa segera keluar dari resesi
perekonomian yang disebabkan oleh Covid-19 dalam waktu yang relatif singkat.
"Kita
akan membuat skenario terkait dengan bagaimana memerkuat dari segi kesehatan
dan mulai penyesuaian kegiatan ekonomi agar kita bisa menekan korban dari Covid-19, di samping itu bisa menekan korban
PHK dan me-restart sosial
ekonomi," jelas Airlangga dalam video conference, Rabu (27/5/2020).
"Kalau
lihat dari seknario, itu ada tingkat kematian tinggi dan rendah, pemulihan
lambat dengan resesi berat dan pemulihan cepat. Diharapkan Indonesia keluar dengan V-shape atau sesuai
dengan tema produktif dan aman dari Covid-19," tambah dia.
Airlangga
pun mengatakan, pemerintah telah mendesain tahapan pemulihan perekonomian
secara bertahap melalui beberapa fase.
Selain
itu, pemerintah juga telah menyiapkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Di
antara tahapan tersebut sangat memerhatikan dimensi kesehatan yaitu
perkembangan penyakit, pengawasan virus, kapasitas layanan kesehatan dan
kesiapan sosial ekonomi, protokol tiap sektor, wilayah dan trasportasai yang
teritgerasi dengan lainnya," ujar dia.
Airlangga memaparkan, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi suatu daerah
untuk bisa menerapkan skenario new normal.
Salah
satunya, syarat perkembangan Covid-19 di daerah yang bersangkutan yang
diukur melalui indikator penularan berdasarkan angka reproduksi dasar wabah
(R0) dalam waktu t (Rt).
Tolak
ukurnya angka reproduksi R0 pada waktu t (Rt) atau angka reproduksi efektif
harus di bawah 1.
Menurut dia, berdasarkan data dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), jika dilihat dari indikator R0
tersebut, terdapat beberapa daerah yang sudah siap menjalankan skenario new
normal.
"Di
Jawa terlihat tren, di Jawa Tengah, di Bali, DKI Jakarta, dan Yogyakarta trennya
sudah menurun dan relatif menurun di bawah 1 di dalam tracking dalam tiga
bulan terakhir. Untuk Sumatera seperti Aceh, Sumatera Barat, Babel, Kepri, dan
Riau juga angkanya sudah di bawah 1 dan trennya sudah menurun," ujar dia
dalam video conference, Rabu
(27/5/2020).
"Demikian
pula di beberapa daerah di Sulawesi yaitu Sulbar, Sulawesi Tengah, kemudian
Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Barat," lanjut dia.
Airlangga
mengatakan, selain perkembangan kasus Covid-19 di
daerah yang bersangkutan, syarat lain yang harus dipenuhi untuk penerapan
skenario new normal meliputi pengawasan terhadap virus atau kesehatan publik,
kapasitas pelayanan kesehatan, persiapan dunia usaha, dan respons publik.
Dia
pun mengungkapkan, hingga saat ini terdapat 110 kabupaten/kota yang berdasarkan
data epidemiologi BNPB masih belum terinfeksi Covid-19.
Daerah-
daerah tersebut juga memenuhi syarat untuk penerapan tatanan hidup normal baru.
"Untuk
daerah yang belum terinfeksi ini tentu perlu dilakukan persiapan tentang
fasilitas-fasilitas kesehatan dan diharapkan bisa dilakukan simulasi yang
waktunya ditentukan bersama antara pemerintah daerah dan BNPB," kata
Airlangga.
Sektor usaha yang siap
beroperasi kembali
Lebih
lanjut, dirinya menjelaskan, bebeberapa sektor yang akan dibuka terlebih dahulu
ketika skenario normal baru diberlakukan adalah sektor industri.
Sektor
tersebut, jelas Airlangga, telah mengantongi izin operasi dari Kementerian
Kesehatan sejak awal.
"Di sektor industri juga sudah ada edarannya terkait kawasan industri,
pekerja, dan panduan social
distancing. Industri memang menjadi salah satu sektor yang dibuka
sejak awal di dalam Permenkes," ucap dia.
Selanjutnya,
pemerintah juga mulai membuka sektor pariwisata.
Nantinya,
pemerintah akan mengatur agar hotel dan restoran bisa mulai dibuka meski
kapasitasnya dibatasi.
Adapun
sektor lainnya yang juga mulai beroperasi adalah sektor perhubungan.
Kemudian,
pemerintah juga mempertimbangkan untuk menyiapkan sektor manufaktur,
perkebunan, hingga perdagangan khususnya pasar tradisional.
"Untuk
pasar tradisional, kami sudah melakukan pembicaraan dengan gubernur dan
pemimpin daerah karena memang pasar tradisional ini memang daerah rawan.
Sehingga, pembukaannya akan berdasarkan pada indikator daerah hingga
perkembangan kasusnya," kata dia.
Dikutip dari : Kompas.com