"Mungkin Covid-19 Tersesat Saat Mau Menuju Dusun Kedungglatik"
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Wilayah Dusun Kedungglatik, Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, yang terpencil menjadi keuntungan tersendiri di masa pandemi Covid-19 sekarang ini.
Mobilitas warga yang terbatas, menjadikan angka penyebaran Covid-19 di dusun ini sangat minim.
Kepala Dusun Kedungglatik Taswanto mengatakan, selama pandemi, hanya satu orang warganya yang terpapar virus corona.
"Itu karena dia kerja di pabrik. Kalau yang kerja petani, di rumah saja ya baik-baik saja, aman semua dari Covid-19," kata Taswanto saat ditemui Kompas.com, Minggu (15/8/2021).
Mengenai protokol kesehatan, Taswanto mengatakan warga sangat patuh.
"Tapi mungkin Covid-nya yang tidak tahu kalau ada Dusun Kedungglatik karena jalan menuju sini sangat susah, sehingga Covid-19 tersesat," ujarnya berseloroh.
Akses menuju Dusun Kedungglatik memang sangat memprihatinkan.
Dari Balai Desa Candirejo berjarak sekitar lima kilometer dengan kondisi jalan yang sangat parah.
Tampak cor beton yang rusak, jalan tanah berdebu di musim kemarau, dan berbatasan langsung dengan jurang, serta harus melewati sungai butuh perjuangan dan konsentrasi ekstra untuk sampai ke Dusun Kedungglatik.
Bahkan, rombongan Wakil Bupati Semarang Basari dan Ketua DPRD Kabupaten Semarang Bondan Marutohening harus berganti mobil saat memberikan bantuan ke dusun yang terdampak pembangunan Bendungan Jragung ini.
Mobil dinas diparkir di Balai Desa Candirejo dan selanjutnya mereka naik mobil jip yang biasa digunakan untuk offroad.
"Kalau mobil biasa sayang dan nanti tersendat karena rutenya naik turun juga. Kalau sopirnya tidak terbiasa, bisa rawan," kata Bondan.
Sementara itu, Wakil Bupati Semarang Basari mengatakan, bantuan sembako diberikan kepada warga Dusun Kedungglatik.
"Bantuan itu sudah disalurkan secara bertahap, demi memastikan tidak ada yang ketinggalan di masa-masa sulit ini. Pemerintah terus menyasar warga-warga yang terdampak Covid-19 namun tidak masuk dalam data," jelasnya.
Basari mengungkapkan, Pemerintah kabupaten Semarang tidak ingin ada warganya yang tidak bisa makan akibat pandemi Covid-19.
Oleh sebab itu, jajaran pemda dibantu TNI dan Polri terus mencari dan memverifikasi warga terdampak supaya mendapatkan bantuan.
Kompas