Klub-klub Tercuan di Bursa Transfer 2021: Inter Milan Kaya Mendadak, Barcelona Bagaimana?
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Bursa transfer musim panas 2021 telah resmi ditutup. Selama tiga bulan dibuka, terjadi banyak transfer-transfer fantastis.
Meski digelar di masa pandemi, tidak ada efek signifikan bagi transfer klub-klub sepak bola dunia. Pasalnya, berbagai jenis transaksi dunia transfer terus berjalan dengan harga - harga yang tergolong fantastis.
Namun, tak jarang juga beberapa klub kedapatan kesulitan membeli pemain baru akibat kesulitan finansial yang sedang dialami oleh beberapa klub.
Beberapa klub besar juga kesulitan menjual pemain besar mereka, karena harga yang dinilai terlalu mahal dan sulit untuk dijangkau beberapa klub. Sebut saja Messi, sebelum perpanjangan kontraknya berakhir, ia diisukan dijual oleh Blaugrana dengan harga selangit, yang membuat banyak klub besar yang tidak mau mengambil jasa pemain tersebut. Alhasil Messi sendiri hengkang menuju Paris dengan harga gratis.
Namun, tahukah kalian Bolaneters, beberapa klub ternyata masih mendapatkan pemasukan dan keuntungan berlipat ganda setelah menjual pemain kunci mereka dengan harga selangit. Siapa saja? Berikut kami rangkum khusus untuk Anda dibawah ini.
PSV Eindhoven
Klub paling cuan pertama datang dari klub Belanda, PSV Eindhoven. Mereka berhasil meraup keuntungan sebanyak, 46.97 juta euro. Hanya terpaut beberapa euro saja setelah El Real.
PSV mendapatkan uang tersebut setelah menjual, Donyell Malen menuju Dortmund dengan mahar 30 juta euro, lalu ada nama Denzel Dumfries yang bergabung dengan Inter dengan harga 12.5 juta euro, Pablo Rosario yang memutuskan hengkang menuju OGC Nice dengan harga 6 juta euro saja, lalu Mohamed Ihattaren yang bergabung dari Juventus dengan harga 5.5 juta euro, lalu Joel Piroe yang bergabung dari Swansea seharga 1.17 juta euro, dan Nick Viergever dengan harga 500 ribu euro dari, Greuther Fürth.
Sedangkan dari segi pembelian PSV hanya membel, Joel Drommel dengan harga 3.5 juta euro dari Twente FC, lalu ada nama Carlos Vinicius yang dibeli dari Benfica seharga 2.5 juta euro, dan terakhir Andre Ramalho bergabung dengan harga 2.5 juta euro dari RB Salzburg. Dengan ini PSV masih memegang keuntungan sebesar 46.97 juta euro.
Real Madrid
Real Madrid juga menghadapi hal yang sama seperti rivalnya, Barcelona yang mengalami krisis keuangan, tetapi Los lancos masih lebih baik dalam mengatur keuangan mereka.
Musim ini mereka tidak membeli satu pemain pun dengan harga gila, hanya nama Eduardo Camavinga lah yang datang dengan harga 31 juta euro, yang digadang-gadang menjadi trio terbaru masa depan El Real bersama Isco dan Valverde. Mereka juga mendatangkan Alaba dengan harga gratis.
Dari segi penjualan, El Real mampu menjual Varane dengan harga tinggi ke Manchester United, yakni 40 juta euro, lalu ada nama Martin Odegaard yang dibeli secara permanen oleh Arsenal dengan harga 35 juta euro, selanjutnya Brahim Diaz menjadi nama terakhir, ia dipinjam oleh AC Milan dengan harga 3 juta euro. Hal ini jelas membuat El Real mampu mendapatkan keuntungan sebesar 47 juta euro.
Barcelona
El Barca tampaknya sedang dalam situasi yang cukup sulit setelah gagal menjual Messi. Namun mereka setidaknya berhasil meraup keuntungan sebesar, 49 juta euro.
Hasil tersebut mereka dapatkan setelah menjual beberapa pemain seperti, Emerson Royal yang langsung terjual menuju Spurs dengan harga 28 juta euro, lalu ada nama Griezmann yang dipinjam ke Atletico dengan opsi pembelian seharga 10 juta euro, lalu Junior Firpo seharga 15 juta euro, lalu nama selanjutnya datang dari Jean Clair Todibo yang datang dengan harga 8.2 juta euro, dan Carles Alena seharga 5 juta euro saja.
Selain itu mereka hanya mengeluarkan uang untuk membeli Emerson yang akhirnya dijual menuju Spurs, Blaugrana menggaet dirinya seharga 14 juta euro, lalu Barcelona juga membeli Yusuf Demir dengan harga 500 ribu euro saja. Dengan ini selisih keuntungan Blaugrana berkisar pada 49 juta euro, yang setidaknya mampu membantu krisis keuangan yang sedang dialami.
Udinese
Diam - diam, Udinese menyalip beberapa tim besar Serie A dengan meraup keuntungan sebanyak, 53 juta euro.
Udinese berhasil menjual setidaknya tiga pemain mahal mereka, yakni Rodrigo de Paul 30 juta euro, Juan Musso 20 juta euro, dan Antonin Barak 6 juta euro. Pemasukan tersebut juga ditambah dengan beberapa pemain murah yang mereka juga yang berhasil membuat pendapatan mereka menyentuh angka 62.3 juta euro.
Sedangkan pada segi pengeluaran, mereka hanya membeli beberapa pemain murah seperti, Lazar Samardzic 3 juta euro, Marco Silvestri 2.5 juta euro, Brandon Soppy 2 juta euro, dan Isaac Succes seharga 1.8 juta euro. Dengan ini mereka masih mengantongi pendapatan kurang lebih 53 juta euro.
RB Salzburg
Nama selanjutnya datang dari klub asal Jerman, Bundesliga. RB Salzburg berhasil mengumpulkan sejumlah uang sebesar 53.4 juta euro pada jendela transfer musim panas ini.
Hasil tersebut mereka dapatkan setelah menjual beberapa pemain mereka dengan harga mahal diantaranya, Patson Daka dengan harga 30 juta euro, Enock Mwepu dengan harga 23 juta euro. Selain itu mereka juga menjual sebanyak delapan pemain dengan nilai harga pada kisaran 5 juta euro ke bawah, alhasil mereka meraup keuntungan sebesar, 66.85 juta euro.
Sedangkan pada pengeluaran, mereka hanya membeli setidaknya tiga pemain murah, seperti bek muda Kamil Piatkowski dengan harga 5 juta euro saja, Nicolas Capaldo dengan harga 4.5 juta euro, dan Roko Simic dengan harga 4 juta euro, hal ini membuat setidaknya Salzburg hanya mengeluarkan 13.5 juta euro saja, dan membuat mereka masih memegang keuntungan hasil penjualan mereka sebesar 53.35 juta euro.
Borussia Dortmund
Raksasa Jerman ini memang sangat pandai dalam menjual pemain dengan harga tinggi. Sebut saja berawal dari Lewandowski, Gotze dan Hummels yang hengkang ke tim rival mereka, Bayern Munich, menjadikan tim ini gemar membuat produk pemain berkualitas, dan menjual dengan harga selangit.
Dortmund berhasil menjual Sancho dengan harga 85 juta euro, selain itu mereka juga menjual Leonardo Balerdi dengan harga 11 juta euro menuju Marseille, lalu Thomas Delaney dengan harga 6 juta euro menuju Sevilla, Jeremy Toljan dengan harga 3,5 juta euro menuju Sassuolo, dan Sergio Gomez dengan harga 2.5 juta euro menuju RSC Anderlecht.
Dortmund sendiri hanya membeli dua pemain saja dengan total 45 juta euro, yakni Donyell Malen yang menjadi pelapis Haaland dengan harga 30 juta euro dari PSV Eindhoven , dan Kiper muda Stuttgart dengan harga 15 juta euro, Gregor Kobel.
Total selisih pendapatan dan pengeluaran dari Borussia Dortmund sendiri berada pada angka keuntungan sebesar 62.75 juta euro, dengan ini Dortmund berhasil menempati posisi kedua peringkat klub dengan selisih keuntungan saat transfer berlangsung.
Inter Milan
Inter Milan memang sebelumnya merupakan klub yang mengalami masalah finansial cukup besar, Nerazzurri sendiri musim lalu berhasil menaikan sedikit kejayaannya dengan meraih scudetto dan menghentikan juara beruntun Juventus.
Namun, dikarenakan masalh finansial yang cukup besar, Inter Milan rela melepaskan pemain berharga mereka, Romelu Lukaku dan Achraf Hakimi, tetapi hal tersebut justru menambah pundi - pundi keuangan mereka yang jauh lebih stabil.
Kedua pemain tersebut bertengger sebagai pemain termahal yang dijual di era pandemi. Lukaku dibeli oleh mantan klub lamanya, Chelsea dengan harga 115 juta euro sedangkan Hakimi dibeli oleh PSG dengan harga 60 juta euro.