RI Penghasil Sawit Terbesar Dunia, tapi Harganya Diatur dari Malaysia
http://www.srinadifm.com/2022/01/ri-penghasil-sawit-terbesar-dunia-tapi.html
Ilustrasi kebun kelapa sawit terbesar di Indonesia. Perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia terdapat di Pulau Sumatera dan Kalimantan.(Sinar Mas Agribusiness and Food) |
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Minyak sawit mentah atau CPO tengah jadi perhatian publik di Tanah Air. Ini setelah harga minyak goreng melonjak drastis sejak empat bulan terakhir. Para produsen minyak goreng berdalih, kenaikan harga minyak nabati itu terjadi karena adanya penyesuaian harga CPO global, di mana permintaannya naik namun suplainya tidak mencukupi. Seperti diketahui, Indonesia sudah menjadi produsen minyak sawit nomor satu di dunia sejak 2006, menyalip posisi yang selama bertahun-tahun sudah ditempati Malaysia. Produksi sawit Indonesia mencapai 43,5 juta ton dengan pertumbuhan rata-rata 3,61 persen per tahun. Hal ini membuat CPO jadi penyumbang devisa ekspor terbesar bagi Indonesia.
Beberapa orang terkaya di Indonesia juga berasal
dari pengusaha kelapa sawit. Selain pengusaha domestik, kepemilikan perkebunan
kelapa sawit besar di Indonesia didominasi oleh investor asal Singapura dan
Malaysia. Sejatinya, perusahaan-perusahaan produsen minyak goreng besar
menggarap perkebunan kelapa sawitnya di atas tanah negara yang diberikan
pemerintah melalui skema pemberian hak guna usaha (HGU). Sebagian HGU bahkan
berada di atas lahan pelepasan hutan.
Harga CPO ditentukan dari Malaysia Namun meski
menjadi penguasa minyak sawit secara global, naik turunnya harga komodits sawit
dikendalikan oleh bursa di Negeri Jiran yakni Bursa Malaysia Derivatives (BMD).
Selain berpatokan pada BMD, harga minyak sawit yang dijual di Indonesia juga
mengacu pada bursa komoditas yang berada di Rotterdam, Belanda.
Harga panenan perkebunan kelapa sawit di Indonesia
ditetapkan melalui kontrak berjangka CPO di BMD. Besarnya pengaruh BMD dalam
penetapan harga sawit global cukup beralasan mengingat Malaysia sebelumnya
merupakan negara penghasil CPO terbesar dunia. Posisi BMD sebagai salah satu
penentu harga sawit global tak tergeser meskipun Indonesia belakangan jadi penghasil
CPO terbesar di dunia. Dikutip dari laman resminya, perdagangan komoditas
CPO di BMD sudah ada sejak Oktober 1980. Harga minyak sawit ditentukan dengan
mata uang ringgit Malaysia (RM) dan dollar Amerika Serikat (USD). Beberapa
komoditas yang diperdagangkan di BMD antara lain Crude Palm Oil Futures (FCPO),
USD Crude Palm Oil Futures (FUPO), USD RBD Palm Olein Futures (FPOL), Crude
Palm Kernel Oil Futures (FPKO), Options on Crude Palm Oil Futures (OCPO), dan
USD RBD Palm Olein Options (OPOL).
Selain itu, banyak perkebunan kelapa sawit di
Indonesia juga sejatinya dimiliki oleh perusahaan asal Malaysia dan
Singapura. Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
mencatat investasi asing atau penanaman modal asing (PMA) di sektor pertanian
pada periode 2015-Maret 2021 masih didominasi investasi perkebunan sawit.
Realisasi PMA sektor pertanian yang didominasi perkebunan kelapa sawit pada
periode 2015 - Maret 2021 mencapai 9,5 miliar dolar AS atau berkontribusi
sekitar 5,2 persen dari terhadap total PMA di Indonesia. Lebih rinci lagi,
investasi asing di Tanah Air tersebut berasal dari Singapura (53,7 persen) dan
Malaysia (15,8 persen). Sebagai informasi, sawit sendiri sebenarnya berasal
dari Afrika Barat. Tumbuhan ini yang masuk genus Elaeis dan ordo Arecaceae
awalnya merupakan tanaman yang tumbuh liar di dataran rendah.
Kelapa sawit diperkenalkan ke Malaysia oleh
Inggris dan ke Indonesia oleh Belanda pada pertengahan 1800-an dan pertama kali
ditanam sebagai pohon hias. Namun karena produksinya minyaknya yang melimpah
dan murah ketimbang minyak nabati lain seperti kedelai, jagung, dan bunga
matahari, membuat pamornya dengan cepat melesat. Pertumbuhan perkebunan kelapa
sawit relatif sangat cepat. Setiap tahun, kebun sawit baru terus dibuka, meski
kerapkali dihadang isu negatif terkait lingkungan. Selain untuk minyak goreng,
minyak kelapa sawit digunakan dalam berbagai macam produk makanan dan rumah
tangga, mulai dari biscuit, es krim, cokelat, hingga sabun dan kosmetik, serta
bahan bakar nabati. Malaysia dan Indonesia menyumbang sekitar 90 persen dari
produksi minyak sawit global.
Dikutp dari Kompas